Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah usulan diajukan pengusaha kepada pemerintah untuk menambah cadangan devisa negara setelah terpuruk cukup parah pada April 2024.

Bank Indonesia misalnya, mencatat cadangan devisa negara pada April 2024 sebesar US$136,2 miliar, terendah sejak Desember 2022. Cadangan devisa turun sebesar US$4,2 miliar atau Rp67,5 triliun dalam sebulan dibandingkan posisi AS bulan sebelumnya. $140,4 miliar atau Rp2,257 triliun.

Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta Diana Dewi menyarankan agar pemerintah terus mengambil kebijakan untuk mengurangi porsi impor. Diana mencatat, impor saat ini mendominasi hingga 50% kebutuhan dalam negeri, antara lain bahan baku, barang modal, dan barang konsumsi.

“Ketergantungan [impor] ini harus dikurangi agar perekonomian bisa lebih berketahanan,” jelasnya.

Ketika impor menurun, pemerintah harus memberdayakan pengusaha lokal untuk memastikan kecukupan pasokan komoditas penting dan menjaga stabilitas harga produk penting di pasar.

“Dengan begitu, peredaran uang dalam negeri bisa kembali stabil,” kata Diana menanggapi imbauan tersebut, dikutip Minggu (12/5/2024).

Memperluas peluang pasar domestik dengan mengurangi ketergantungan pada impor merupakan langkah strategis ketika kondisi ekspor saat ini dirasa tidak dapat diandalkan. Hal ini dibuktikan dengan nilai kumulatif ekspor Indonesia pada Januari-Maret 2024 mencapai US$62,2 miliar atau 7,25% (year-on-year) dibandingkan periode yang sama tahun 2023. Sedangkan ekspor nonmigas pada periode ini mencapai. US$58,3 miliar, atau turun 7,53% (YoY).

Diana menambahkan, saat ini ekspor utama masih hanya pertambangan dan sumber daya alam. Sektor pariwisata belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal masih memiliki potensi yang menjanjikan dalam menarik aliran devisa dan memperkuat pertahanan nilai rupee, ujarnya.

“Menurut saya, tanpa perubahan mendasar, guncangan nilai tukar akan terus berulang dan berdampak serius pada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.