Bisnis.com, Jakarta — Kasus cacar merebak di sejumlah sekolah di beberapa kota di Indonesia, sehingga IDAI mengimbau para orang tua untuk mencegah penularan dengan memberikan vaksinasi kepada anaknya.
Kasus cacar dilaporkan terjadi di sejumlah sekolah di berbagai wilayah Indonesia, antara lain Cilegon, Tangsel, dan Situbondo.
Sebagai lingkungan dengan intensitas interaksi yang tinggi, sekolah seringkali menjadi tempat penyebaran virus dengan cepat.
Varicella atau dalam istilah medis disebut cacar air merupakan infeksi virus varicella zoster yang ditandai dengan munculnya ruam merah disertai ruam di berbagai bagian tubuh.
Biasanya gejala pertama kali muncul berupa ruam di wajah dan tubuh, kemudian berkembang menjadi lepuh kecil yang bisa menyebar ke seluruh tubuh.
Oleh karena itu, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian vaksin varicella (cacar air) sebanyak 2 dosis, karena terbukti 90% efektif mencegah cacar air.
Anggota Pokja Vaksinasi IDAI 2004-2024, Prof. Dr. Dr. Soejatmiko menjelaskan, penyakit cacar menyebar sangat cepat di sekolah maupun di rumah.
“Jika seorang anak terkena cacar air, sebaiknya ia tidak bersekolah sampai bekas cacar airnya mengering dan muncul lepuh baru. “Anak yang terkena cacar air tidak boleh bermain dengan kakak, adik, atau anak lain karena mudah menular.” jelasnya dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2024).
Selain itu, bagi mereka yang anaknya pernah terkena cacar air, maka seluruh anggota keluarga, guru, dan teman sekolah penderita cacar air harus sering mencuci tangan dan mencuci dengan sabun untuk mencegah penularan.
Pakaian, handuk, peralatan makan dan mainan untuk penderita cacar air juga sebaiknya dicuci terpisah dari barang lain dan dijemur.
Namun penularan masih bisa terjadi karena virus cacar tidak terlihat, tegasnya.
Meski sering dianggap sebagai penyakit serius, cacar air dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak pada anak serta infeksi paru-paru (pneumonia).
Oleh karena itu, dianjurkan 2 dosis vaksin cacar air karena terbukti 90% efektif mencegah cacar air.
“Vaksin, seperti halnya obat, bisa menimbulkan efek samping, namun biasanya ringan dan akan hilang dengan sendirinya. Efek samping setelah vaksinasi sebagian besar ringan, seperti nyeri, kemerahan atau bengkak pada area suntikan, demam, dan ruam ringan. .” – jelas Prof. Soejatmiko.
Mengenai jadwal pendistribusian, Prof. Soejatmiko menjelaskan, vaksinasi cacar bisa dimulai sejak usia 1 tahun. dengan satu tembakan. Selain itu, kekebalan terhadap penyakit cacar mulai terbentuk dalam dua minggu.
“Agar imunitas lebih optimal, lengkapi dengan vaksin dosis kedua yang bisa menggunakan kombinasi vaksin varicella dan MMR,” imbuhnya.
Prof. Soedjatmiko menambahkan, bagi teman atau anggota keluarga yang serumah dengan penderita cacar air, apabila belum mendapatkan vaksin cacar air, disarankan untuk mendapatkan vaksinasi sesegera mungkin, kurang dari 5 hari setelah kontak.
Selain itu, ibu hamil juga disarankan untuk menghindari penyakit cacar air karena jika tertular, infeksi tersebut dapat membahayakan janin dalam kandungan. Jadwal vaksinasi terkini
Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah menunjukkan perlunya vaksinasi cacar pada anak agar vaksin ini masuk dalam jadwal vaksinasi anak.
Menurut rekomendasi terbaru, vaksin varicella diberikan di bawah kulit atau di lengan sejak usia 12 bulan. Pada usia 1-12 tahun, diresepkan 2 dosis dengan interval 6 minggu hingga 3 bulan, dan untuk usia 13 tahun ke atas, intervalnya adalah 4 hingga 6 minggu.
Anak usia 2 tahun ke atas yang belum menerima MR/MMR dan varicella dapat menerima vaksin MMRV sebagai dosis utama.
Sedangkan untuk anak di bawah 2 tahun yang sebelumnya pernah mengidap MR/MMR atau varicella, MMRV dapat diberikan sebagai booster.
Oleh karena itu, anak-anak maupun orang dewasa sebaiknya terhindar dari penyakit cacar air dengan melakukan langkah-langkah di atas, terutama dengan mendapatkan vaksinasi cacar air sejak usia 1 tahun, dilanjutkan dengan dosis kedua enam bulan kemudian. “Vaksinasi cacar air terbukti aman dan efektif mencegah cacar air. Ini digunakan di semua negara,” kata Profesor Soejatmiko.
Di Indonesia, vaksin varicella mendapat izin dari BPOM dan direkomendasikan oleh Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Satgas Imunisasi Dewasa Persatuan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI).
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel