Bisnis.com, JAKARTA – Distributor nikel PT Adhi Kartiko Pratama Tbk. . 

Direktur Adi Kartiko Hendra Pravira dalam RUPS hari ini mengatakan para pemegang saham sepakat untuk tidak membagikan dividen karena stabilitas belanja modal dan beban operasional. 

“NICE menyadari pentingnya menjaga dan memelihara stabilitas pendanaan yang ada saat ini,” kata Hendra dalam paparan publik, Kamis (20/6/2024). 

Selain itu, distribusi manfaat bukanlah distribusi karena NICE akan menginvestasikan $7,7 juta untuk biaya operasional. Penutup ini digunakan untuk jalan, gedung dan kegiatan NICE lainnya. 

Faktanya, prospek IPO pertama memiliki kebijakan dividen yang BAGUS. Manajemen NICE berencana membagikan dividen minimal sebesar 25% dari laba bersih NICE untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2023 untuk dibagikan pada tahun 2024. 

Namun, saham NICE tunduk pada arus kas dan rencana investasi NICE, undang-undang dan peraturan Indonesia serta persyaratan lainnya. 

NICE juga dapat meninjau dan mengubah manfaat polis NICE sesuai dengan undang-undang dan peraturan, tergantung pada situasi keuangan dan situasi keuangan NICE.

Seperti diketahui, pada tahun 2023, penjualan NICE sebesar Rp 900 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 864,84 miliar. 

Namun labanya turun menjadi Rp 108,86 miliar dari sebelumnya Rp. Kerusakan pada keuntungan disebabkan oleh tingginya harga barang, biaya administrasi dan kerugian operasional.

Sedangkan pendapatan akhir tahun dan setara kas sebesar Rp 48,88 miliar, naik dari awal tahun 2023 sebesar Rp 31,93 miliar.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel