Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang menyusun rencana penyedia likuiditas khusus kepada dewan pengawas. Sekuritas melihat banyak peluang dan tantangan dalam penerapan aturan ini.

Direktur Jenderal BRI Danareksa Sekuritas Laksono Widodo mengatakan, pihaknya tidak pernah berupaya menjadi donor. Pasalnya BRI Danareksa Sekuritas terus fokus pada hal lain.

“Sampai saat ini kami belum berupaya menjadi donor karena masih fokus pada pengembangan daerah lain,” kata Laksono, Senin, 7 Januari 2024.

Lanjutnya, dari sisi sekuritas, regulasi keuangan ini memberikan peluang untuk meningkatkan jumlah transaksi dan memberikan layanan tambahan kepada nasabah.

Pada saat yang sama, tantangan bagi penyedia likuiditas adalah memiliki sistem dan manajemen risiko yang baik.

Presiden dan Direktur Schroeders Indonesia Michael Tjoajadi secara khusus mengatakan kehadiran penyedia likuiditas baik untuk meningkatkan likuiditas di pasar.

Menurut dia, keberadaan investor di pasar saham akan serupa dengan keberadaan investor di pasar obligasi.

“Obligasi itu punya market maker, dia juga penyedia likuiditas. Tentu banyak syarat yang harus dipenuhi oleh penyedia likuiditas. Dan pastinya akan diatur,” kata Michael, Senin di Jakarta (7 Januari 2024).

Inarno Djajadi, Direktur Jenderal Pengawasan Modal Keuangan Derivatif OJK Carbon Exchange, mengatakan aturan bagi lembaga keuangan harus selesai tahun ini.

Regulasi penyedia likuiditas harus diselesaikan pada tahun ini, kata Inarno pekan lalu. 

Irvan Susandy, Direktur Perdagangan dan Koordinasi Anggota Bursa, mengatakan integrasi penyedia likuiditas masih dalam proses pengembangan sistem, dan sudah berjalan konsultasi dengan OJK mengenai perintah tersebut. 

“Jadi saat ini OJK sedang mempersiapkan penyedia likuiditas RPOJK untuk simpanan yang akan segera dibentuk OJK. Di sisi lain, kami juga sedang mempersiapkan sistem perdagangannya. Kami berharap dapat memperkenalkan proyek pendanaan ini dalam waktu dekat dan meningkatkan likuiditas pasar kami,” kata Ivan pekan lalu. 

Menurut Irvan, keberadaan funder ini dapat membantu mendanai saham-saham yang bermasalah dan memberikan kedalaman pasar terhadap saham-saham tersebut. 

—————————– 

Penafian: informasi ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA Channel