Bisnis.com, Jakarta – Pasar saham AS ditutup pada Selasa malam waktu setempat (06/08/2024) setelah sempat jatuh ke zona merah pada perdagangan hari sebelumnya.
Dow Jones Industrial Average berakhir naik 0,76% atau 294,39 poin menjadi 38.997,66 pada Selasa (06/08/2024). Begitu pula dengan indeks S&P 500 yang menghijau sebesar 1,04%, 53,7 poin, menjadi 5.240,03 poin, dan Indeks Komposit Nasdaq menguat 166,77 poin, 1,03%, menjadi 16.366,85 poin.
Penguatan S&P 500 dan Nasdaq didorong oleh penguatan harga saham Nvidia. Kemarin, Nvidia naik 3,78% menjadi $104,25 per saham. Selain itu, saham Uber naik 10,93% menjadi $64,87 per saham.
Kenaikan Wall Street stabil karena investor kembali ke pasar setelah aksi jual dramatis pada Senin (08/05/2024), menurut laporan Reuters. Hal ini sejalan dengan komentar para pejabat Fed yang meremehkan kekhawatiran terhadap risiko resesi AS.
Rick Meckler, partner di Cherry Lane Investments, menjelaskan pasar saham kini berada dalam tekanan serius. Namun pasar melihat reli yang cukup baik, terutama Nasdaq.
Berdasarkan laporan yang dikutip Reuters, Rabu (8/7/2024), “Investor kembali dengan ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan mendukung pasar saham,” ujarnya.
Mengutip alat Fed Watch CME Group, para pedagang mengasumsikan 75% kemungkinan suku bunga The Fed akan turun sebesar 50 basis poin pada bulan September dan 25% kemungkinan bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.
Seiring dengan kekhawatiran atas lemahnya data ekonomi AS, aksi jual yang melanda pasar ekuitas global pada Senin (08/05/2024) dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap perdagangan dalam mata uang yen setelah Bank of Japan menaikkan suku bunga pada pekan lalu.
Ketua Fed Jerome Powell akan berbicara di Jackson Hole pada 22-24 Agustus 2024. Komentar Powell pada kesempatan ini kemungkinan besar akan kembali menarik perhatian pasar.
Lihat berita dan artikel lainnya dari Google News dan WA channel