Bisnis.com, KARAWANG – Perum Bulog menargetkan dapat menyerap sekitar 600.000 ton beras petani saat panen raya padi pada musim tanam (MT) pertama tahun 2024.

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthy mengatakan target tersebut sedikit lebih tinggi dibandingkan tahun 2022 dan lebih rendah dibandingkan tahun 2023. 

“Kami memperkirakan pada akhir pasokan MT I, kami mampu membeli setara beras lebih dari 600.000 ton,” kata Bayu di pusat penggilingan padi Perum Bulog di Karawang, Jawa Barat.

Hingga 19 Mei 2024, Perum Buloq disebutkan telah menyerap 535.000 ton setara beras atau 1,050 juta ton gabah dari petani. Sebanyak 535.000 ton PSO (Public Service Obligation) dan beras komersial. 

Menurut dia, serapan Perum Buloq untuk tanaman padi MT II akan sedikit lebih rendah dibandingkan MT I karena biasanya hasil panennya lebih rendah. 

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS), Bayu menyebutkan kekurangan beras bisa mencapai sekitar 0,45 juta ton atau 450.000 ton pada Juni 2024. Dengan demikian, dia memperkirakan pihaknya bisa menerima sekitar 300.000 ton beras pada Semester II/2024.

Sementara stok beras di gudang Bulog pemerintah saat ini berjumlah 1,85 juta ton. Dengan dilaksanakannya program bantuan pangan pada April-Juni 2024, jumlah tersebut diperkirakan mulai berkurang pada minggu depan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan cadangan beras nasional aman karena stok beras mencapai 1,8 juta ton. Dengan demikian, Idul Adha menjamin ketersediaan beras sebelum tahun 1445 H.

Pengumuman itu disampaikannya pada Selasa (14/5/2024) usai mengecek harga bahan pokok dan mendampingi para pedagang saat berkunjung ke Pasar Induk Lakaria di Kabupaten Kolaka Utara. 

“Saat ini stok berasnya 1,8 juta ton, biasanya lebih dari 1,2 juta ton, itu gede banget, jadi stoknya tidak ada masalah,” ujarnya kepada wartawan.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel