Bisnis.com, JAKARTA — Produsen batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) membagikan dividen tahun 2023 sebesar Rp 4,58.000.000.000 Ariary kepada pemegang sahamnya hari ini Jumat (7/6/2024). Saham PTBA menghijau setelah dividen diumumkan.
Sekretaris Jenderal PTBA Niko Chandra mengatakan PTBA membagikan dividen senilai $4,58 triliun atau setara Rp397.712 per saham pada hari ini, Jumat (7/6/2024).
Sesuai dengan keputusan RUPST tahun buku 2023 yang diambil pada tanggal 8 Mei 2024, Bukit Asam telah membagikan 75% dari laba tahun berjalan yang dapat dibagikan kepada “pemilik induk perusahaan pada tahun buku 2023”. sebagai dividen,” kata Niko dalam keterangan resminya, Jumat (6/7/2024).
Dilanjutkan Niko, pembagian uang tunai tersebut dibagikan kepada para pemegang saham yang tercatat dalam daftar pemegang saham PTBA pada 22 Mei 2024 atau record date.
Hingga hari ini, saham PTBA menguat 0,80% ke Rp 2.530 pada pukul 10.00 WIB per saham usai pembagian dividen. Saham PTBA bergerak pada kisaran Rp 2.520-2.540 per saham.
Hingga pukul 10.00 WIB, total setoran PTBA telah disetor sebanyak 1,37 juta senilai US$3,48 miliar. Saham PTBA mencatatkan penguatan year-to-date (YTD) sebesar 3,69%.
Namun terkait kabar pembagian dividen tersebut, investor asing pada pekan ini kembali meraup Rp 14,69 miliar di saham PTBA dalam sepekan. Hal ini berbeda dengan penyedia batubara lain seperti ADRO yang mengalami arus masuk asing senilai $89,9 miliar dan BUMI sebesar $8,8 miliar dalam seminggu.
Niko mengatakan, sepanjang tahun 2023, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar 38,49 triliun sehingga mampu menghimpun laba sebesar 6,11 triliun.
“Pencapaian baik ini merupakan hasil upaya PTBA dalam meningkatkan efisiensi operasional selama tahun 2023,” kata Niko.
Total produksi dan pengadaan batu bara PTBA pada Januari-Desember 2023 mencapai 41,94 juta ton, naik 13% dari 37,14 juta ton pada tahun 2022. Hal ini berhasil melampaui target sebesar 41,04 juta ton pada awal tahun 2023.
Peningkatan produksi ini diikuti dengan kenaikan harga batu bara menjadi 36,97 juta ton atau meningkat 17% dibandingkan tahun lalu.
PTBA juga mencapai 15,57 juta ton atau meningkat 25% dibandingkan tahun 2022. Sedangkan penjualan dalam negeri mencapai 21,40 juta ton atau meningkat 12% year-on-year.
“Ini menjadi modal bagi perseroan untuk tetap beroperasi secara stabil,” kata Niko.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel