Bisnis.com, JAKARTA – Hak Guna Usaha (HGU) hingga 190 tahun dinilai belum cukup menarik minat investasi di Ibu Kota Negara (IKN). Pelaku usaha mengidentifikasi apa yang dibutuhkan oleh calon investor.

Wakil Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Frankie Sibarani mengatakan, para pelaku usaha di sektor manufaktur tentu membutuhkan kepastian pasar atau sumber daya untuk menanamkan modalnya di IKN. Sedangkan IKN sebagai pusat pemerintahan, kata dia, lebih condong berinvestasi pada sektor jasa.

“Investasi di IKN bukan hanya soal HGU, pokoknya investor kalau produsen pasti melihat pasar atau sumber dayanya,” kata Frankie saat ditemui di Kementerian Dalam Negeri, Kamis (25/1). 7/2024).

Namun menurutnya, hal terpenting yang ditunggu calon investor adalah komitmen pemerintah untuk melanjutkan proyek IKN. Desakan Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk melanjutkan mega proyek yang dipelopori Joko Widodo (Jokowi) diyakini akan memberikan keyakinan dan kepastian kepada calon investor untuk mengakses IKN.

Frankie mengatakan, alasannya adalah pernyataan yang sering terlihat di masyarakat hingga saat ini adalah Presiden Prabowo lebih mengutamakan proyek lain dibandingkan IKN.

“Yang ingin kami dengar dari Pak Prabowo adalah komitmen terhadap keberlangsungan IKN, itu yang terpenting,” kata Frankie.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Selasa (2/7/2024), anggota Dewan Pakar Tim Pemenangan Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Jibran Rakabuming dan mertua Prabowo Subianto, Soedrajad Jiwandono, mendukung program makan siang gratis Proyek Modal Nusantara- ( IKN) yang diusung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 1993 hingga 1998 itu menjelaskan, dirinya tidak setuju dengan rencana IKN tersebut. Menurutnya, wacana pergerakan modal sedang berkembang. Namun, dia mengingatkan, proyek IKN memerlukan perencanaan pembiayaan yang matang.

“Sekarang kalau mau terus terlilit utang, haruskah kita membangun modal [ICN] dengan utang?” Hal itu disampaikannya usai acara Mid-Year Banking and Economic Outlook Infobank yang digelar Selasa (2/7/2024) di Jakarta.

Pernyataan mertua Prabowo itu juga didukung Anggota Fraksi XI DPR-PDIP Hendravan Supratikno.

Berdasarkan postingan Binis.com pada Rabu (3/7/2024), Hendravan Supratikno menilai pernyataan Sudrajad lebih realistis untuk diterapkan atau dilaksanakan dalam waktu singkat. Pasalnya, jelas Hendrawa, proyek IKN merupakan proyek jangka panjang. Menurut dia, dibutuhkan waktu 15 hingga 20 tahun untuk menyelesaikan pembangunan suatu kawasan kota.

Oleh karena itu, Hendravan menilai lebih realistis dan mendesak untuk memprioritaskan program makan siang gratis yang bisa dilaksanakan dalam jangka waktu singkat. Hal ini juga mengingat separuh penduduk Indonesia tidak memiliki akses terhadap pangan bergizi.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel