Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank BTPN Tbk (BTPN) akan menerbitkan obligasi lanjutan V Bank BTPN dengan tujuan menghimpun dana sebesar Rp 3 triliun.

Berdasarkan siaran persnya, Bank BTPN mengumumkan niatnya untuk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Bank BTPN V Tahap I pada tahun 2024. Pada tahap pertama ini, jumlah pokok yang akan diterbitkan dibatasi sebesar Rp750 miliar.

Nantinya, obligasi tersebut akan ditawarkan dalam dua tranche, yaitu tranche A dan tranche B. Obligasi ini dirancang tanpa sertifikat saham dan ditawarkan dengan harga 100%.

“Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan. Bunga obligasi pertama akan dibayarkan pada 5 Oktober 2024,” demikian keterangannya, Selasa (6/11/2024).

Sedangkan bunga obligasi final sekaligus pelunasan obligasi untuk Obligasi Seri A akan dibayarkan pada tanggal 5 Juli 2027, sedangkan untuk Obligasi Seri B pada tanggal 5 Juli 2029.

Pengurus Bank BTPN menyatakan, dana yang diterima dari penerbitan obligasi tersebut setelah dikurangi seluruh biaya penerbitan obligasi. Perusahaan akan menggunakan seluruh uang tersebut untuk mengembangkan usahanya dalam bentuk pinjaman.

Dalam pengumumannya, waktu penawaran umum perdana Obligasi Berkelanjutan V Bank BTPN adalah sebagai berikut:

Periode pembelian awal: 10 – 20 Juni 2024

Perkiraan tanggal efektif: 27 Juni 2024

Perkiraan periode penawaran obligasi kepada masyarakat umum: 1 – 2 Juli 2024

Perkiraan tanggal penghargaan: 3 Juli 2024

Perkiraan tanggal pengembalian dana pesanan: 5 Juli 2024

Perkiraan tanggal penjualan obligasi (tanggal penerbitan): 5 Juli 2024

Perkiraan tanggal pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia: 8 Juli 2024.

Seperti diketahui, gross credit spread bank BTPN meningkat 24 persen year-on-year menjadi Rp186,56 triliun pada Maret 2024 dibandingkan Rp149,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Peningkatan kredit tersebut mencakup pembiayaan PT Oto Multiartha (OTO) dan PT Summit Oto Finance (SOF) — OTO Group, seiring dengan selesainya operasional korporasi Bank BTPN pada akhir Maret 2024 untuk pembelian kedua perusahaan keuangan tersebut. Bank BTPN.

Bank BTPN kemudian mencatat kenaikan spread pinjaman non-OTO sebesar 8,5% year-on-year, terutama didorong oleh nasabah korporasi dan komersial (9%), UMKM (18%), diikuti oleh Jenius (154%) dan segmen pembiayaan bersama. 607% 

Sementara dana pihak ketiga (DPK) Bank BTPN meningkat 3% year-on-year dari Rp116,37 triliun pada akhir Maret 2023 menjadi Rp120,27 triliun pada akhir Maret 2024.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.