Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Atau BTN (BBTN) menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan perseroan berada di level 10%-11%.

Sekretaris Perusahaan BTN Ramon Armando mengatakan penyaluran kredit secara keseluruhan masih flat hingga akhir tahun ini didukung oleh permintaan KPR, baik subsidi maupun nonsubsidi. 

Menurutnya, hal tersebut juga didukung oleh pemerintahan Joko Widodo yang menetapkan tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 34.000 unit rumah, dengan target menjadi 200.000 unit rumah pada akhir tahun 2024, dari sebelumnya 166.000 unit. . .

“Dengan adanya tambahan patok tersebut, penyaluran KPR dengan dukungan BTN akan tetap stabil hingga akhir tahun 2024,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (23/10/2024). 

Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan secara triwulanan (qtq), penyaluran kredit baru diperkirakan akan meningkat pada triwulan terakhir tahun 2024. Hal ini dibuktikan dengan Saldo Bersih Tertimbang (WBT) sebesar 88,3%. , lebih tinggi dibandingkan saldo bersih tertimbang pada triwulan sebelumnya sebesar 80,6%.

Berdasarkan Survei Perbankan IIB, prioritas utama peserta dalam pembayaran kredit baru pada triwulan IV 2024 masih sama seperti periode sebelumnya, yaitu kredit modal kerja, disusul kredit investasi, dan kredit konsumsi.

“Pada kredit konsumer, klasifikasi Kredit Pemilikan Rumah [KPR]/Kredit Pemilikan Apartemen [KPA] tetap menjadi prioritas utama disusul Kredit Multiguna dan Kredit Kendaraan Bermotor [KKB],” demikian laporan Bank Indonesia, Senin (10/ 21). /2024). ).

Secara sektoral, prioritas penyaluran kredit baru pada triwulan IV tahun 2024 paling tinggi adalah pada sektor perdagangan besar dan eceran, disusul sektor industri pengolahan, dan sektor intermediasi keuangan.

Sebelumnya, dalam rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank BI, perkiraan pertumbuhan kredit tahun ini diperkirakan bisa mendekati batas atas 10% hingga 12%. Sedangkan tahun depan berada pada kisaran 11-13%.

Hal ini sejalan dengan pertumbuhan kredit yang tetap kuat pada September 2024 yang mencapai 10,85% (y/y), kata Gubernur Bank BI Perry Warjiyo.

Sementara itu, dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit yang kuat didukung oleh berlanjutnya minat penyaluran kredit, berlanjutnya realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, dan dukungan dari KLM Bank Indonesia. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel