Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) berhasil meraih penghargaan Bank Syariah terbaik pada Bisnis Indonesia Award 2024. Ajang Bisnis Indonesia Award (BIA) 2024 bertema Agility in Uncertainty ini diselenggarakan di Hotel Raffles pada Kamis (13/6/2024).
Bisnis Indonesia Award 2024 (BIA) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh Bisnis Indonesia. BIA 2024 kali ini diselenggarakan untuk ke-22 kalinya dengan menekankan pentingnya kemampuan beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi kondisi dunia usaha dan perekonomian global yang penuh ketidakpastian.
Proses seleksi ini menggunakan data keuangan yang dievaluasi secara kualitatif dan kuantitatif untuk menentukan kandidat pemenang dari perusahaan-perusahaan papan atas.
“Hari ini (13/6/2024) Bank BSI menjadi bank nomor 5 diantara lebih dari 120 bank umum di Indonesia. Pertumbuhan dari triwulan ke triwulan selalu meningkat, baik aset maupun pembiayaan BPK selalu tumbuh double digit, lebih banyak lagi. “Ini lebih dari pertumbuhan perbankan,” kata Hery Gunardi, Direktur Utama BSI besar, dalam sambutannya di Bisnis Indonesia Award 2024, Kamis (13/6/) 2024.
Pada kuartal I 2024, laba bersih BRIS sebesar Rp1,71 triliun. Nilai laba BSI meningkat 17,07% dibandingkan periode yang sama tahun lalu mencapai Rp1,46 triliun.
Pendapatan BRIS setelah pembagian bagi hasil meningkat 2,01% menjadi Rp4,38 triliun dibandingkan tahun lalu Rp4,29 triliun.
Pendapatan penyaluran dana meningkat 12,26% mencapai Rp6,31 triliun dibandingkan periode sebelumnya Rp5,62 triliun.
Laba BSI meningkat berkat pendapatan berbasis komisi yang naik 2,32% dari Rp418,04 miliar menjadi Rp427,74 miliar. Kemudian, pendapatan lain-lain meningkat 12,64% menjadi Rp314,51 miliar.
Penghargaan BIA 2024 diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang berkinerja terbaik menurut penilaian juri, antara lain Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2017-2022 Wimboh Santoso dan Wakil Menteri Keuangan. Indonesia periode Mardiasmo 2014-2019.
Kemudian Raden Pardede, Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Perekonomian (KSSK) tahun 2008-2009, Rudiantara, Menteri Komunikasi dan Informatika RI periode 2014-2019, dan Lulu Terianto, Direktur Utama PT Jurnalindo Aksara Grafis (PERASAAN).
(Nona Amalia)
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel