Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. o BRI (BBRI) telah mengidentifikasi sejumlah upaya untuk mendukung program pemerintah terkait pengentasan kemiskinan menuju Visi Indonesia Emas 2045.

Berbicara di forum Bisnis Indonesia dengan topik: “Tingkat Kemiskinan Ancam Emas Indonesia 2045, Apa Solusinya?”, Dani Wildan selaku Kepala Divisi Bisnis Ultra Mikro BRI mengatakan, pihaknya selalu terlibat dalam pengentasan kemiskinan. yang mana itu adalah satu. dengan memperkuat. Segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

“Karena kami juga bersama Himbara lainnya, mitra pemerintah, dalam penyaluran bansos dan program lainnya,” ujarnya kepada Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (4/11). /2024).

Menurut dia, berdasarkan portofolio pembiayaan yang disalurkan BRI pada September 2024 yang nilai nominalnya Rp 1.500 triliun, 82% di antaranya merupakan pembiayaan segmen pemuda.

Selain itu, partai juga berupaya berperan aktif dalam mendorong keterlibatan finansial kedua belah pihak. Menurut Dan, inklusi keuangan sudah menjadi bagian integral dari model bisnis bank pemerintah tersebut.

“Sebenarnya target kami inklusi keuangan dari BRI di akhir tahun adalah 72,2%, 90% dari target pemerintah. Itu saja,” lanjutnya.

Ia kemudian menjelaskan bahwa inklusi keuangan didorong terutama pada tingkat masyarakat yang belum layak untuk berusaha (unbanked) atau belum layak kredit (unbanked), meskipun juga mencakup tingkat di atasnya.

Mereka menyadari bahwa dukungan penguatan yang dibutuhkan untuk setiap tingkat berbeda-beda. Literasi keuangan dasar diberikan kepada masyarakat yang kurang terlayani dan tidak mempunyai rekening bank, sedangkan masyarakat yang kurang terlayani dan tidak mempunyai rekening bank diberikan penekanan pada literasi bisnis dan digital.

Sedangkan untuk pembiayaan atau kredit, menurut Dunn, merupakan bagian dari pemberdayaan UKM secara umum. BRI bersama entitas pembiayaan lain dalam grup mengalokasikan kredit sesuai dengan pembagian sektor dan tujuan sosial.

“Misalnya bapak ibu sekalian sudah familiar sekali dengan kredit usaha rakyat. “Kami adalah mitra pemerintah dalam penyaluran KUR atau kredit usaha rakyat,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa tokoh juga hadir dan menjadi pembicara pada Forum Bisni Indonesia edisi kali ini, antara lain Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sujatmiko; Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian Reni Yanita; dan staf ahli Makroekonomi Kementerian Penanaman Modal dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Imam Soejoed. 

Selain itu, turut hadir Deputi Bidang Sistem Nasional Dewan Keberlanjutan Nasional Joko Setio Putro; Asisten Deputi Pengembangan Kapasitas Usaha Mikro Ari Anindio; Sekretaris Perusahaan PNM Dodo Patria Ari; dan ekonom Arif Budimanta.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel