Bisnis.com, JAKARTA – BRI Danareksa Sekuritas merevisi naik perkiraan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir tahun ini, kini lebih optimistis di level 8.238.
Target IHSG tersebut melampaui perkiraan sebelumnya sebesar 7.680 yang terlampaui pada bulan ini. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (EIB), IHSG ditutup melemah 162,38 poin atau 2,05% ke peringkat 7.743 pada perdagangan Jumat (20/9/2024).
BRI Danareksa Sekuritas juga memaparkan dua skenario pergerakan IHSG pada akhir tahun ini. Dalam skenario bullish, IHSG seharusnya menembus 8.395 dan dalam skenario bearish, target IHSG adalah 8.080.
Analis BRI Danareksa Sekuritas Erindra Krisnawan dan Wilastita Muthia Sofi mengatakan tren positif pasar saham merespons penurunan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia berpotensi berlanjut dalam waktu dekat. Hal ini konsisten dengan pola historis tahun 2007.
Menurut dia, sektor-sektor yang sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan dan real estate memiliki kinerja yang lebih baik sebelum pengumuman penurunan suku bunga dan berpotensi melanjutkan tren kinerja yang lebih baik dalam tiga bulan setelah penurunan suku bunga.
“Dalam pandangan kami, pertumbuhan EPS (laba per saham) masih menjadi pendorong utama arus masuk dan kinerja pasar saham,” tulisnya dalam kajian yang dikutip Sabtu (21/9/2024).
Saat ini, lanjutnya, pertumbuhan laba per saham pasar saham Indonesia stabil di kisaran 7% berdasarkan konsensus analis Bloomberg. Perkiraan ini memberikan IHSG posisi yang menarik di antara pasar ekuitas emerging market.
Selain itu, konsensus analis menunjukkan bahwa saham-saham berkapitalisasi besar kemungkinan akan mempertahankan atau meningkatkan laba per saham pada kuartal ketiga.
Erindra dan Wilastita menambahkan, perbaikan likuiditas dan penurunan BI rate sebesar 25 basis poin dapat mendukung aliran likuiditas perbankan.
“Kami juga melihat katalis pergerakan IHSG adalah apresiasi rupiah yang akan berdampak positif khususnya pada sektor konsumsi,” imbuhnya.
BRI Danareksa Sekuritas memperkirakan pertumbuhan laba per saham akan tetap di level 8% selama 12 bulan ke depan, dengan katalis tambahan datang dari apresiasi rupee dan penurunan imbal hasil obligasi.
Sejalan dengan Review Target IHSG, BRI Danareksa Sekuritas telah memilih sejumlah saham utama yang patut diwaspadai investor.
BRI Danareksa Sekuritas mengunggulkan tujuh saham high beta, yakni BBCA, BBNI dan ARTO di sektor perbankan, CTRA dan SMRA di sektor real estate, serta ASII dan GOTO. Selain itu, saham TLKM dan MYOR juga menjadi pilihan.
Khusus target harga saham BBCA Rp 12.400, BBNI Rp 7.600, ARTO Rp 3.800, CTRA Rp 1.700, SMRA 1.000, ASII Rp 5.700, GOTO Rp 90, TLKM Rp 4.250 dan target harga MYOR. Rp 3.350 per saham.
————
Penafian: Pesan ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham apa pun. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel