Bisnis.com, JAKARTA – Ebi Sulastri, pelaku UMKM dari Komunitas Pengusaha Ikan Merokok asal Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, berhasil menangkap cita rasa bunga dengan detail pantai yang persis. Proses pengasapan secara tradisional yang diwariskan secara turun-temurun menjadikan ikan ini tidak hanya sebagai makanan tetapi juga warisan yang bermakna.

Didirikan pada tahun 1999, bisnis tembakaunya kini sudah dikenal luas bahkan sampai ke luar negeri. Ebi mengingat bahwa memulai bisnisnya penuh dengan tantangan dibandingkan dengan perokok lain di masyarakat, terutama dalam hal pengenalan produk. Awalnya, ia dan komunitas perokok lainnya mengandalkan pemasaran dari keluarga dan teman. Namun seiring berkembangnya teknologi dan majunya dunia saat ini, media sosial sudah mulai dimanfaatkan sebagai alat pemasaran yang baik. Berkat inovasi ini, produk menjadi lebih familiar dan laris.

Ebi mengatakan, hal baiknya bagi dirinya dan masyarakat perokok lainnya adalah mereka selalu mengedepankan kualitas dan kuantitas produknya, memastikan produk mentahnya selalu segar dari nelayan, bukan dari jualan itu. Selain itu, proses pengasapan ikan yang memakan waktu sekitar 3 jam juga menjadi salah satu kunci kualitas produk.

“Yang paling sulit adalah ketika pesanan banyak kemudian proses pengirimannya juga bermasalah karena produk kita sangat berbahaya, ikannya sangat rapuh” begitulah idenya. Kita tahu bagaimana bekerja sama dengan pihak pelayaran. . Serta kantor perikanan.

Menjadi nasabah BRI sejak tahun 2009, komunitas perokok Ebi dan Bulukumba sangat merasakan manfaat dari dukungan yang diberikan BRI. BRI telah menjadi mitra penting dalam mendukung masyarakat tembakau Bulukumba, khususnya dalam hal pemberian modal usaha.

Menurutnya, BRI selalu memberikan kemudahan akses permodalan dan pelatihan bagi masyarakat UMKM Bulukumba tanpa kendala. Ini sangat berguna dalam pengembangan bisnis dan manajemen kualitas produk.

“Setelah kita menjadi mitra, tidak ada lagi detail yang rumit,” kata Ebi. “Semuanya menjadi lebih mudah, terutama pinjaman usaha.” Berkat Ibu Ebi, BRI juga memberikan pelatihan yang membantu Ibu Ebi memasarkan produknya di era digital dengan diperkenalkannya media sosial bersama komunitas ikan Bulukumba yang utama bisnis yang membuat produknya terkenal di luar negeri.

Ebi berharap kerjasamanya dengan BRI terus berlanjut dan memperkuat usahanya. Dengan dukungan yang terus menerus dari BRI, ia senang usahanya dapat terus berkembang dan terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di pasar internasional.

Dalam menghadapi tantangan masa depan, Ebi tetap berkomitmen terhadap kualitas produk dan layanan yang memuaskan pelanggannya. Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, ia yakin bisnis tembakau Bulukumba bersama masyarakatnya akan terus berkembang dan menginspirasi usaha kecil menengah lainnya di Indonesia.

Di kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro Supari menjelaskan bahwa BRI akan terus memberikan langkah-langkah dukungan untuk mendorong UMKM Indonesia naik ke level berikutnya. “Melalui berbagai langkah dukungan bersama, BRI berupaya memberikan solusi bagi usaha kecil tidak hanya dari sisi finansial tetapi juga non finansial,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel