Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI (BBRI) semakin menunggu penurunan suku bunga acuan karena dapat memberikan ruang bagi peningkatan kinerja bisnis perseroan. 

Presiden BRI Sunarso memperkirakan ruang penurunan suku bunga akan terbuka lebar dengan The Fed memangkas Federal Funds Rate (FFR) sebesar 25 basis poin yang diperkirakan akan diikuti oleh Bank Indonesia. OLEH Tarif.

“Kemudian itu akan berdampak positif bagi BRI, karena BRI secara keseluruhan memiliki neraca yang sensitif terhadap kewajiban, maksudnya bunga dana. Jadi kalau ada pengurangan di sana, kita justru mengambil keuntungan,” dia ungkapnya dalam Public Expose Live, Kamis (29/8/2024). 

Menurut dia, penurunan rasio BI dapat membantu memperbaiki kondisi likuiditas bank, yang pada akhirnya memungkinkan bank untuk kembali menumbuhkan segmen mikro dan ultra mikro. 

Dengan diturunkannya suku bunga acuan, daya moneter dan daya beli masyarakat meningkat, serta konsumsi masyarakat juga menguat, yang merupakan salah satu faktor utama permintaan pinjaman di sektor ini. “Dan hal itulah yang menjadi pendorong utama permintaan pinjaman mikro,” kata Sunarso. 

Sementara itu, Chief Financial Officer BRI Viviana Dyah Ayu mengatakan pembiayaan pihak ketiga meningkat 11,6% menjadi Rp 1.389,66 triliun dengan diskon 63,2% dari Juni 2024. 

Secara triwulanan, peningkatan CASA rate dan peningkatan LDR merupakan strategi tahun 2024 yang akan membantu BRI menjaga rasio net interest margin (NIM) seiring dengan perlambatan di segmen mikro akibat beberapa kebijakan, kata Viviana. 

“Biaya yang kita keluarkan untuk dana murah sebenarnya rata-rata hanya 1,52% karena CASA kita hampir 60% adalah tabungan, rata-rata kurang dari 0,3%,” ujarnya.

Ke depan, partai akan mencermati pergerakan harga aset, termasuk memantau perkembangan rencana penurunan suku bunga.

“Kami kini fokus pada inisiatif lintas bisnis untuk meningkatkan pertumbuhan dana murah untuk pengelolaan CoF sebagai upaya memperkuat kapabilitas perbankan ritel BRI,” tutupnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel