Bisnis.com, JAKARTA – Komisi Eropa tahun anggaran 2025.
“Kami sudah menyepakati batasan indikatif untuk tiga mitra Komisi XI (termasuk BPS),” kata Ketua Komisi.
Amalia Adiningar Vidyasanti, Pj Kepala BPS, mengatakan angka yang diusulkan sebesar 4,6 triliun, Rp 3,52 triliun atau sekitar 76,51% untuk program dukungan manajemen.
Sisanya, sebesar Rp1,08 triliun atau sekitar Rp1,08 triliun dari total pagu yang diusulkan, diperuntukkan bagi program pengembangan statistik.
Rincian biaya program dukungan manajemen adalah Rp3,33 triliun untuk biaya operasional, dimana pengeluaran terbesar adalah Rp2,8 triliun untuk biaya personel, serta Rp190,57 miliar untuk biaya non-operasional.
Terkait usulan tambahan Rp 2,24 triliun, Amalia terlebih dahulu menjelaskan prinsip dasar yang diperlukan untuk bergabung dengan Komite Statistik dan Kebijakan Statistik OECD.
Kedua, pelaksanaan kegiatan utama, proyek prioritas dan dukungan terhadap proyek prioritas Sensus Ekonomi, Survei Antar Sensus Penduduk (SUPAS) 2026.
Amalia mengatakan dibutuhkan anggaran sekitar Rp1 triliun untuk sensus ekonomi itu sendiri. Sensus ekonomi ini akan dilaksanakan pada tahun 2026 dan kebutuhan anggaran hingga tahun 2028 diperkirakan sebesar Rp6 triliun.
“Persiapan tahun 2025 memerlukan anggaran sebesar Rp994 miliar dan pelaksanaan sensus ekonomi tahun 2026.” “Total [permintaan anggaran] sampai 2028 Rp6 triliun,” ujarnya.
Selain itu, yang ketiga, 45 indikator pembangunan, merupakan anggaran tambahan untuk memastikan keterjangkauan dan keberlanjutan.
Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel