Bisnis.com, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada triwulan III tahun 2024 secara tahunan dan triwulanan. Faktor iklim disebut-sebut menjadi penyebabnya.

Plt. Kepala BPS Amalia A. Vidyasanti mengatakan konsumsi dalam negeri meningkat sebesar 4,91% pada triwulan III tahun 2024. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan konsumsi dalam negeri pada triwulan III tahun 2023 (5,05%) dan triwulan II tahun 2024 (4,93%). ).

Amalia mengungkapkan, hal ini disebabkan lambatnya pertumbuhan beberapa segmen pendukung konsumsi dalam negeri setiap tahunnya. Namun, mereka tidak merinci persentase keterbelakangan pertumbuhan masing-masing komponen. 

“Tahun [tahun] pertumbuhannya menurun jika kita bandingkan: rumah dan peralatan rumah tangga, transportasi dan komunikasi serta restoran dan hotel,” kata Amalia. Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Sementara secara triwulanan, dia mengatakan perlambatan pertumbuhan konsumsi dalam negeri lebih disebabkan oleh efek musiman. Amalia mengingatkan, akan terjadi puncak konsumsi dalam negeri pada triwulan II 2024 akibat perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

Oleh karena itu, lanjutnya, terjadi perlambatan pertumbuhan pada sektor pengangkutan dan komunikasi (dari 6,84% pada triwulan II/2024 menjadi 6,54% pada triwulan III/2024) serta restoran dan hotel (dari 6,8% pada triwulan III/2024). Kedua). 6,61%) pada Q3/2024 hingga Q3/2024).

“Tentunya Idul Adha berkaitan dengan Idul Fitri, juga meningkatkan trafik, komunikasi dan konsumsi di restoran dan hotel,” jelas Amalia.

Sementara BPS mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2024 hingga 4,95% (YoY/YoY). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi triwulan II tahun 2024 yang sebesar 5,05% (YoY).

Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai Rp 5.638,9 triliun pada triwulan III tahun 2024 berdasarkan harga berlaku. Sedangkan PDB berdasarkan harga konstan mencapai Rp3.279,6 triliun.

“Kontributor terbesar [terhadap PDB] adalah konsumsi domestik dengan kontribusi sebesar 53,08%,” kata Amalia.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel