Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan cabai rawit dan emas perhiasan akan menyumbang inflasi pada Juli 2024.
Direktur Operasional BPS Amalia A. Widyasanti mengatakan produk cabai rawit mengalami inflasi secara bulanan sebesar 14,28% (month-to-month/mtm) dan menyumbang depresiasi secara keseluruhan sebesar 0,04%.
“Cabai rawit memberikan kontribusi terhadap pembentukan harga dengan laju sebesar 14,28%,” kata Amalia dalam publikasi BPS, Kamis (1/8/2024).
Selain cabai rawit, emas perhiasan juga menyumbang inflasi cukup besar pada Juli 2024. BPS mencatat inflasi emas perhiasan mencapai 1,21% mtm.
Meski persentasenya lebih kecil dibandingkan cabai rawit, Amalia mengatakan produk ini masih berdampak terhadap inflasi secara umum dengan penambahan inflasi sebesar 0,01%.
Selain itu, ia mengungkapkan emas perhiasan mengalami inflasi selama 11 bulan berturut-turut hingga Juli 2024. Menurut dia, hal tersebut terjadi karena terpengaruh kenaikan harga emas di pasar internasional.
“Tingkat inflasi [cabai rawit dan emas perhiasan] Juli 2024 lebih tinggi dibandingkan inflasi Juni 2024,” ujarnya.
Sekadar informasi, Indonesia pada Juli 2024 mengalami tingkat inflasi sebesar 2,13% per tahun (year-on-year/yoy). Angka tersebut lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 2,51%.
Secara bulanan, Amalia mengungkapkan Indonesia juga mencatatkan penurunan harga sebesar 0,18%. Kelompok konsumen yang memberikan kontribusi penurunan harga bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan penurunan harga sebesar 0,97% dan membukukan penurunan sebesar 0,28%.
Sementara produk penyumbang inflasi antara lain cabai rawit dan beras dengan porsi masing-masing sebesar 0,04%.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel