Bisnis.com, JAKARTA – Badan Perlindungan Perumahan (BP Tapera) mengungkapkan pihaknya telah menyalurkan kredit perumahan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp 142,11 triliun sejak 2010 hingga 31 Juli 2024.
Komisaris BP Tapera Heru Pudyo Nugroho menjelaskan penyaluran dana tersebut diberikan sebagai penyaluran kredit perumahan kepada 1.522.035 unit rumah. Khususnya sebesar 140,016 triliun 1.508.298 unit yang berasal dari Fasilitas Pembiayaan Likuiditas Perumahan (FLPP).
Saat ini sisa dana Rp 2,10 triliun akan disebar ke seluruh Indonesia melalui dana Tapera sebanyak 13.737 unit untuk periode 2021 hingga 31 Juli 2024.
Sejalan dengan hal tersebut, BP Tapera berkomitmen untuk meningkatkan kecepatan penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau khususnya bagi MBR.
“Tantangan terbesar dalam pembiayaan perumahan adalah kekurangan perumahan bagi 6,9 juta rumah tangga, sumber hipotek yang kompetitif, kesenjangan akses dan daya beli, serta transisi populasi perkotaan,” kata Heru. Pernyataan resminya dikeluarkan pada Kamis (15/8/2024).
Selain itu, BP Tapera mengatakan, berdasarkan informasi di balik kepemilikan sewa tersebut, 83% adalah MBR. Saat ini, dalam RAPBN Financial Alert (TA) tahun 2024, kontribusi proyek FLPP diharapkan dapat mengatasi lag kepemilikan rumah MBR sebesar 1,3%.
Saat ini, pada tahun 2010 hingga 2024, kontribusi proyek FLPP terhadap stok perumahan MBR diperkirakan mencapai 7,5%.
Oleh karena itu, BP Tapera berkomitmen untuk meningkatkan akses terhadap dana dan memastikan penyalurannya agar efisien dan mudah diakses, memberikan pembiayaan yang terjangkau dengan cara yang efisien, meningkatkan bank peserta informal, dan mengidentifikasi permintaan dan informasi risiko.
“Dan seharusnya peran APBN digantikan dengan mengelola rekening tabungan jangka panjang dan memperbaiki ketidakseimbangan dana di rekening perumahan,” ujarnya.
Lihat berita dan artikel lainnya tentang Google Berita dan WA