Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) telah bermitra dengan 7 manajer investasi untuk mengelola dana Tapera atau kontrak pengelolaan dana Tapera (KPDT).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi menandatangani aturan baru Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
Hal ini sesuai Peraturan Pemerintah (PP) no. 21/2024 untuk mengubah Peraturan Pemerintah No. 25/2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat.
PP menyatakan bahwa BP Tapera menunjuk Manajer Investasi dan Depåbank paling lambat 3 bulan setelah BP Tapera mulai beroperasi. Manajer Investasi yang ditunjuk dapat ditunjuk oleh lebih dari 1 MI.
“Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penunjukan manajer investasi dan kustodian diatur dalam Peraturan BP Tapera”, sebagaimana tercantum dalam PP no. 21/2024.
Manajer investasi atau MI nantinya harus menyampaikan laporan keuangan tahunan KIK terkait penghimpunan dana Tapera kepada BP Tapera
Sementara itu, Perjanjian Investasi Kolektif yang selanjutnya disingkat KIK adalah perjanjian antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang mengikat para pemilik Unit Penyertaan dan Manajer Investasi mempunyai wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif tersebut dan Bank Kustodian mempunyai wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif tersebut. melaksanakan penitipan kolektif.
Pada tanggal 22 Desember 2021, BP Tapera ditunjuk sebagai OIP (Manajer Investasi Milik) oleh Kementerian Keuangan sehingga mengelola Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang semula dikelola oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) BLU. resmi berpindah ke BP Tapera.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA