Bisnis.com, JAKARTA – Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto meminta penemuan minyak dan gas di lapangan milik perusahaan segera dikembangkan. 

Dwi marah karena banyak ladang migas yang dikembalikan beserta biaya operasional yang harus dikeluarkan, namun beberapa kontraktor tidak lagi mengembangkan penemuan migas di konsesi tersebut.

“Sudah ditemukan beberapa penemuan cadangan, tapi penemuan ini belum dikembangkan, belum dikembangkan. Kalaupun biayanya bisa dipulihkan,” kata Dwi pada peringatan 22 tahun pengolahan Hulu Migas yang disiarkan secara online. 

Dwi meminta sejumlah kontraktor patungan (KKKS) segera mengembangkan penemuan migas tersebut. Selain itu, kata Dwi, pemerintah gencar melakukan penelitian baru dalam beberapa tahun terakhir.

“Tetapi yang ditemukan tidak dikembangkan. “Menurut saya, hal ini tidak boleh terjadi karena biayanya sudah dibayar,” ujarnya. 

Berdasarkan catatan SKK Migas, terdapat 38 lapangan kerja (WK) dan 225 lapangan migas yang statusnya dalam 2 tahun terakhir masuk kategori tidak berproduksi atau tidak aktif. 

SKK Migas saat ini sedang melakukan diskusi intensif dengan seluruh Kontraktor Koperasi (KKKS) yang memiliki konsesi di kawasan tersebut untuk melanjutkan pembangunan di kawasan tersebut.  

Oleh karena itu, kami kini meminta agar KKKS yang temuannya belum dikembangkan, mendiskusikannya agar bisa dikembangkan, kata Dwik. 

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) saat ini sedang melakukan inventarisasi potensi wilayah kerja industri migas yang belum dimanfaatkan oleh KKKS. 

Ariana Soemanto, Direktur Bidang Pengembangan Migas Kementerian ESDM, mengatakan kementeriannya terus mengimbau KKKS untuk menggarap sebagian potensi WK migas atau mengembalikannya ke pemerintah.  

“Harus dilakukan upaya pada bagian-bagian wilayah kerja migas yang mempunyai potensi namun menganggur dan tidak dapat diabaikan. Saat ini sedang dalam inventarisasi dan akan segera dilakukan upaya optimalisasi, kata Ariana dalam siaran persnya, Minggu (7/7/2024).  

Hal ini sejalan dengan pedoman Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral mengenai optimalisasi produksi minyak dan gas bumi untuk mengembalikan sebagian wilayah kerja potensial yang belum dikembangkan. 

Kriteria wilayah kerja potensial migas yang sebagian tidak aktif antara lain meliputi wilayah produksi yang tidak berproduksi selama 2 tahun berturut-turut atau wilayah yang mempunyai Rencana Pengembangan (PoD) selain 1. PoD yang sudah 2 tahun berturut-turut tidak dikerjakan.   

Selain itu juga terdapat struktur yang belum dikerjakan dan belum dikerjakan pada WK eksploitasi selama 3 tahun berturut-turut.  

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel