Bisnis.com, BADUNG – Distributor Pertamina BUMN Group, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) selanjutnya akan membagikan dividen kepada pemegang sahamnya pada tahun buku 2024.

Zulfi Hadi, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energy, mengatakan pembagian keuntungan tersebut mempertimbangkan kondisi investasi dan banyaknya inisiatif yang dilakukan perseroan.

“Kami akan meninjau kembali dividen PGEO, inisiatifnya banyak, dan itu akan kita lihat nanti. “Kita perlu meningkatkan keuntungan,” ujarnya kepada Bisnis.com pada Indonesia-Africa Forum edisi kedua di Bali, Selasa (3/9/2024).

Seperti diketahui, PGEO akan membagikan dividen final sebesar USD 128,4 juta pada tahun buku 2023 atau setara Rp 2,6 triliun (ditaksir kurs Jidor Rp 16.095).

Saat itu, Zulfi mengatakan, keputusan pembagian dividen tersebut berdasarkan persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Tahunan (RUPST) pada Selasa (28/5/2024).

Zulfi mengatakan pemegang saham menyetujui penggunaan $128,4 juta atau 78,5% dari laba bersih pada tahun fiskal 2023 dan $35,5 juta atau 21,5% dari laba bersih dicatat sebagai dividen dan cadangan wajib. Mengutip keterangan resmi pada Selasa (28/5/2024).

Jika diasumsikan jumlah saham PGEO yang beredar sebanyak 41.495.007.591 lembar, maka laba per sahamnya berkisar Rp 49,80.

Untuk tahun 2023, pendapatan PGEO diperkirakan mencapai $406,28 miliar atau Rp6,299 miliar pada tahun 2023 (Rp15.493 pada kurs Gisdor per 29 Desember 2023). Pendapatan ini meningkat 5,24% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 386,06 juta dolar.

PGEO juga mencatatkan laba bersih periode berjalan yang entitas utamanya bernilai US$163,59 juta atau Rp2,5 triliun. Jumlah ini meningkat 28,47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai $127,34 juta.

Dengan demikian, hasil dividen PGEO adalah 78,5% dari laba bersihnya sebesar $406,28 juta.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel