Bisnis.com, Jakarta – Upaya transisi energi untuk mencapai nol emisi atau net zero emisi (NZE) diyakini perlu disesuaikan dengan tren perkembangan ekonomi yang terdapat di masing-masing negara. 

Arsjad Rasjad, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan Ketua Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC), mengatakan komitmen nol emisi tidak boleh mengorbankan pembangunan ekonomi yang sedang berjalan. .

Menurut Arsjad, tren perkembangan ekonomi yang baik terjadi di negara-negara Asia, termasuk Indonesia.

“Penting untuk menjaga keseimbangan antara penerapan prinsip keberlanjutan dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi,” kata Arsjad dalam konferensi pers meja bundar kelompok advokasi Asia Zero Emission Community (AZEC) di Jakarta, Selasa (20/8/2024).

Menurut Arsjad, tujuan mencapai nol emisi harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing negara. Oleh karena itu, penting juga untuk melindungi prospek pertumbuhan ekonomi Asia yang tumbuh pesat. 

Ia juga menyampaikan bahwa Indonesia memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai net zero economy pada tahun 2060 atau lebih awal. 

Arsjad mengatakan inisiatif internasional seperti AZEC sangat penting dalam menjaga keseimbangan komitmen untuk mencapai nol emisi dan pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Kelompok Advokasi AZEC berupaya menjadi platform bagi sektor swasta untuk mengidentifikasi keputusan dan aspirasi transisi energi. 

“Peluang ini tidak boleh kita lewatkan mengingat kawasan Asia saat ini sedang mengalami perubahan perkembangan global. Kuncinya adalah mencari keseimbangan,” ujarnya.

Selain itu, Arsjad mencatat bahwa pendekatan global terhadap transisi energi juga harus mempertimbangkan kompleksitas kebutuhan energi dan kondisi perekonomian di berbagai negara Asia. 

Oleh karena itu, penting bagi negara-negara Asia untuk mempromosikan fleksibilitas energi dan pendekatan transisi sebagai pendekatan paralel dan terintegrasi. 

“Keamanan energi sangat penting. Hal ini dapat mendukung industri baru atau memberikan masyarakat akses terhadap kesehatan dan pendidikan, serta peluang ekonomi. Namun pada saat yang sama, negara-negara Asia perlu bergerak menuju pendekatan yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.” Dia menjelaskan

Sementara itu, Arihiro Iwamura, Managing Director Federasi Bisnis Jepang atau Keidanren, menambahkan bahwa AZEC secara bersamaan berfungsi sebagai platform untuk mencapai pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon di seluruh industri di Asia. 

“AZEC dibentuk untuk mencapai dua tujuan utama yaitu pertumbuhan ekonomi dan netralitas karbon yang harus dicapai secara bersamaan oleh para pelaku industri di setiap negara Asia,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden ASEAN dan East Asia Economic Research Institute (ERIA) Tatsuya Watanabe menekankan bahwa keberhasilan transisi ekonomi berkelanjutan di Asia bergantung pada kemampuan masing-masing negara dalam mengintegrasikan teknologi yang tepat dengan tetap menghormati kebutuhan spesifiknya. dan masalah. 

Watanabe mengatakan negara-negara Asia memiliki tujuan bersama untuk mencapai pertumbuhan ekonomi maksimal dengan tetap fokus pada kebutuhan spesifik masing-masing negara. 

“Salah satu fokus utama kami adalah bagaimana memanfaatkan teknologi untuk melakukan transisi menuju perekonomian berkelanjutan,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA