Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memastikan tidak membatalkan sekitar 100 rute penerbangan terjadwal yang terdampak akibat penyesuaian rencana operasional untuk mendukung penerbangan haji 1445/2024.
Sebagai informasi, pada Rabu (15/5/2024) penerbangan Garuda Indonesia Haji dibatalkan karena mesin pesawat sewaan Boeing B747-400 mengeluarkan percikan api.
Irfan mengatakan, akibat gangguan tersebut, perseroan melakukan penyesuaian operasional dengan menyiapkan dua unit armada perseroan untuk menggantikan pesawat yang bermasalah tersebut. Padahal, kedua pesawat ini sebenarnya digunakan Garuda Indonesia untuk penerbangan berjadwal.
Meski demikian, Irfan meyakinkan pihaknya tidak akan membatalkan jadwal penerbangan yang terdampak akibat pembenahan operasional tersebut.
“Nanti tidak ada yang membatalkan, hanya sekian [sekitar 100 penerbangan] yang terdampak. Kami juga sudah menginformasikan kepada pelanggan mengenai dampak ini,” kata Irfan di Jakarta, Selasa (21/05/2024).
Namun, dia mengatakan Garuda Indonesia juga akan melakukan penyesuaian operasional terhadap jadwal yang terdampak. Irfan mengatakan, penyesuaian tersebut mencakup hal-hal seperti penundaan kecepatan atau waktu penerbangan hingga perubahan jenis pesawat yang beraksi.
Irfan mengatakan, pihaknya juga membuka opsi pengembalian uang tiket (refund) jika pelanggan terdampak tidak bersedia mematuhi perubahan tersebut. Ini adalah bentuk layanan kompensasi yang dihentikan oleh perusahaan dengan saya.
Opsi ini juga termasuk refund dan akan kami kembalikan, namun tidak ada pembatalan penerbangan, kata Irfan.
Sebelumnya, Irfan juga menjelaskan, penggunaan 2 pesawat cadangan milik GIAA untuk layanan penerbangan haji akan mempengaruhi jadwal penerbangan reguler. Irfan mengatakan penyesuaian tersebut akan berdampak pada sekitar 100 jadwal penerbangan, baik domestik maupun internasional, hingga keberangkatan pada 25 Mei 2024.
Sementara itu, pihaknya telah menyewa delapan armada pesawat untuk penerbangan haji 2024, namun menurutnya masih ada satu pesawat yang belum sampai di Indonesia.
Irfan mengatakan, pesawat tersebut sedang menjalani proses sertifikasi di negara asal perusahaan penyewa pesawat atau lessor. Tujuannya, pesawat tersebut tiba di Indonesia pada 22 Mei 2024.
“Pesawatnya diharapkan tiba pada 22 Mei dan akan kita gunakan untuk penerbangan haji,” jelas Irfan.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA