Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) menyebut solusi keamanan siber memiliki momentum terbesar dalam keamanan mata uang digital.

Wakil Direktur Aftech I Lily M. Sambuaga menjelaskan berdasarkan data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kerugian akibat serangan siber mencapai Rp 14,5 triliun.  

“Menurut BSSN, akan terjadi 361 juta serangan siber pada tahun 2023 sehingga menimbulkan kerugian finansial sebesar Rp14,5 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa solusi keamanan siber memiliki kecepatan yang besar dalam mendukung pertumbuhan keuangan digital,” jelasnya dalam Battle Against Digital Manipulation. : Mengatasi Tantangan Deepfake di Seluruh Industri pada Selasa (25/6/2024)  

Menurutnya, industri keuangan digital atau fintech mencatatkan pertumbuhan tercepat dalam satu dekade terakhir. Namun di sisi lain, permasalahan yang ada semakin meningkat, beberapa di antaranya terkait dengan keamanan siber. 

Lalu, kehadiran AI dinilai berpotensi mendorong produktivitas. Dalam skala yang lebih besar, AI diperkirakan akan mampu menstimulasi pertumbuhan teknologi digital. Di sisi lain, perkembangan AI terkini menimbulkan risiko bagi sektor keuangan. Hal ini bergantung pada perkembangan kecerdasan buatan yang menciptakan pemalsuan mendalam yang digunakan oleh penipu.

Teknologi deepfake memungkinkan konten dengan cara menempelkan foto wajah seseorang ke tubuh orang lain sehingga menghasilkan konten video dimana orang dalam video tersebut mengatakan atau melakukan sesuatu yang belum pernah dikatakan atau dilakukan. Hal ini dapat dilakukan secara real-time. 

“Sektor keuangan yang menjadi salah satu target utama serangan siber harus bersiap menghadapi ancaman baru ini,” ujarnya. 

Sementara itu, para pelaku industri di berbagai sektor keuangan masih belum sepenuhnya menyadari ancaman privasi dan belum memiliki sistem yang dapat merespon ancaman yang ada. Berdasarkan data Reality Defender 2023, hanya terdapat 3% model AI yang mampu mendeteksi pemalsuan kedalaman, sedangkan terdapat 100.000 model AI yang mampu menciptakan kedalaman.

“Sehingga perlu dilihat sejauh mana pengembangan AI akan membawa manfaat, terutama untuk membantu menciptakan ekosistem keuangan yang aman dan andal,” jelasnya. 

 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel