Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi mengharuskan bank menghadapi tantangan akibat perubahan konsep bisnis dan metode operasional, termasuk operasional kantor cabang.

Direktur Utama BRI, Bapak Sunarso, mengungkapkan bahwa perseroan saat ini menggunakan strategi digital di sektor tersebut sebagai respons terhadap perubahan digital dan budaya.

“Menyikapi dampak digital itu tidak mudah, karena kita harus membaginya, begitu kita digitalisasi maka pelanggan belum siap, tapi kalau kita tidak melakukan digitalisasi mulai sekarang, kita akan segera tertinggal.” pelan-pelan terjadi,” ujarnya dalam Public Expose Live pada Kamis (29/8/2024). 

Strategi jangka panjang BRI adalah melengkapi perangkat elektronik, termasuk penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI). 

Ia mengatakan, jika teknologi ini digunakan langsung di BRI tentu akan menjadi kendala bagi banyak daerah terpencil yang belum sepenuhnya siap menerima layanan digital. Oleh karena itu, perusahaan akan tetap melayani secara manual. 

“Jadi jangka pendeknya adalah kebijakan hybrid bank, kita mulai tanpa cabang melalui Agen BRLink, kita kurangi jumlah cabangnya, tapi kemudian kita bagi ke masyarakat dengan menggunakan kolas,” ujarnya. 

Secara bisnis, kata Sunarso, hubungan BRI dengan toko dilakukan secara digital, sedangkan hubungan pasar dengan pelanggan tetap tradisional. 

Ia mengatakan jika seluruh prosesnya bersifat digital, maka transisi dari tradisional ke digital akan lebih mudah.

Berdasarkan informasi yang diperoleh perseroan, BRI mencatatkan penurunan tahun berjalan sebanyak 274 unit dari 7.980 kantor pada Juni 2023 menjadi 7.706 kantor pada Juni 2024. 

Namun di saat yang sama, jumlah Agen BRLink meningkat signifikan dengan meningkat sebesar 49,19% yoy menjadi 993.677 pada Juni 2024 dari 666.038 tahun lalu pada Juni 2023. 

Jika dilihat dari jumlah perusahaannya, Bank Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) jumlah kantor perbankan di Indonesia pada Juni 2024 mencapai 24.170 unit. Angka tersebut mengalami penurunan 20 unit dibandingkan bulan sebelumnya yakni Mei 2024 dan turun 614 unit setiap tahunnya dari sebelumnya 24.784 unit pada Juni 2023. 

Jika melihat tren dalam tiga tahun terakhir, jumlah cabang bank terus berkurang. Jika terpilih, pada tahun 2021 jumlah lapangan kerja bisa mencapai 32.366 unit, kemudian pada tahun 2022 berkurang menjadi 25.377 unit hingga tercatat hanya 24.276 unit pada akhir Desember 2023. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel