Bisnis.com, JAKARTA – Emiten taksi milik keluarga Djokosoetono, PT Blue Bird Tbk. (BIRD) akan segera merilis kinerja keuangan Semester I/2024 dalam waktu dekat.

Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono memberikan proyeksi efisiensi finansial perseroan seiring dengan pertumbuhan sektor transportasi di Indonesia.

“Minggu depan kami akan mengumumkan laporan kinerja semester I. Kami yakin sektor transportasi akan terus tumbuh,” ujarnya kepada bisnis, Kamis (25/7/2024).

Ia melanjutkan, strategi perusahaan adalah menjaga relevansi dengan konsumen secara terus menerus. Blue Bird memiliki target pertumbuhan kinerja dua digit setiap tahunnya.

“Kami optimistis target tersebut bisa tercapai. Hal ini didasari oleh siklus kinerja yang cenderung lebih tinggi pada semester I,” ujarnya.

Andre mengatakan BIRD juga menunjukkan peningkatan kinerja dua digit dalam dua tahun berturut-turut, didukung oleh kemampuannya meningkatkan utilitas armada dan efisiensi operasional. 

Sementara itu, Blue Bird memiliki sederet rencana ekspansi pada tahun ini, termasuk investasi Rp 250 miliar untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik di Ibu Kota Negara (IKN) nusantara.

Dikatakannya, investasi BIRD di IKN saat ini masih dalam tahap awal dan akan dikembangkan secara berkala seiring dengan perkembangan perkembangan di IKN. Seperti diketahui, pemerintah akan meresmikan IKN pada 17 Agustus 2024.

Selain itu, perseroan juga aktif melakukan peremajaan armada, termasuk 200 taksi listrik yang saat ini digunakan untuk layanan E-Bluebird, E-Silverbird, dan E-Goldenbird.

Dilihat dari kinerja keuangan kuartal I-2024, pendapatan Blue BIRD meningkat 7,09% year-on-year (YoY) menjadi Rp1,12 triliun pada kuartal I-2024 dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp1,04 triliun.

Sejalan dengan peningkatan pendapatan, beban langsung BIRD pun meningkat menjadi Rp774,59 miliar dibandingkan 3 bulan pertama tahun 2023 sebesar Rp719,67 miliar.

Alhasil, laba bersih BIRD turun 6,05% menjadi Rp 115,8 miliar pada kuartal I 2024 dibandingkan periode sebelumnya sebesar Rp 123,26 miliar.

Sedangkan pada sesi pertama perdagangan hari ini, Kamis (25/7/2024), saham BIRD turun 1,51% atau 25 poin ke Rp 1.635 per saham. Posisi tersebut mencerminkan koreksi sebesar 10,16% untuk periode berjalan 2024.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel