Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan berlanjutnya tren deflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) terutama dipengaruhi oleh penurunan harga pangan.
Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) III tahun 2024, Jumat (8 Februari 2024).
Perry mengatakan tren deflasi, khususnya harga pangan, berdampak positif bagi masyarakat.
“Inflasi pangan membantu kesejahteraan masyarakat, karena sebagian besar [biaya] masyarakat kelas bawah adalah untuk pangan,” ujarnya.
Pada Juli 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat IHK mengalami deflasi sebesar 0,18% secara bulanan (month-on-month).
Evolusi ini melanjutkan tren deflasi yang terjadi pada Mei dan Juni 2024 yang masing-masing naik menjadi 0,03% dan 0,08% mtm.
Secara tahunan, CPI mencatat inflasi sebesar 2,13% (m/y) pada Juli 2024, juga lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 2,51% year-on-year.
Jika dicermati, deflasi harga volatil secara bulanan tercatat sebesar 1,92% mtm, lebih dalam dibandingkan deflasi Juni 2024 sebesar 0,98% mtm. Secara year-on-year, inflasi komponen ini turun menjadi 3,6% pada Juli 2024 dari 5,96% year-on-year.
Kelompok harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi sebesar 0,11% mtm, relatif stabil dibandingkan 0,12% mtm pada bulan sebelumnya. Secara tahunan, inflasi komponen ini sebesar 1,47% year-on-year, lebih rendah dibandingkan bulan lalu yang sebesar 1,68% year-on-year.
Sementara itu, inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 0,18% mt, lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan Juni sebesar 0,10% mt.
Secara year-on-year, inflasi inti pada Juli 2024 tercatat sebesar 1,95% year-on-year, dibandingkan inflasi inti sebesar 1,90% year-on-year pada bulan sebelumnya.
Perry mengatakan, tingkat inflasi mendasar yang terus meningkat menunjukkan permintaan di masyarakat terus meningkat.
“Secara keseluruhan, kalau inflasi inti masih di bawah 2,5 persen berarti masih terkendali. Tapi berarti juga kalau inflasi inti naik berarti permintaan meningkat,” kata Perry.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel