Bisnis.com, JAKARTA – Pihak yang memberikan perusahaan Prajogo Pangestu, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) mengungkapkan rencana pengembangan bisnis real estate khususnya kawasan industri.
Pada semester I/2024, BRPT mendapat 4,58 juta Pendapatan USD dari sektor real estat atau stabilitas dibandingkan dengan 4,56 juta. Kemenangan USD pada tahun 2023 dalam periode yang sama.
BRPT tercatat memiliki lima badan usaha yang terkait di bidang real estate, yakni PT Griya Idola, PT Griya Tirta Asri, PT Griya Kreasi Sukses, PT Mambruk Cikoneng Indonesia, dan PT Meranti Griya Asri.
PT Griya Idola yang beroperasi sejak 1991 merupakan perusahaan BRPT di bidang real estate dengan aset terbesar sebelum likuidasi seperti 49,09 juta. USD mulai tahun 2024 30 Juni
Presiden Barito Pacific Agus Salim Pangestu memberi isyarat bahwa perusahaannya akan memperluas bisnis real estate di luar fokus pada petrokimia dan panas bumi.
“Di bidang real estate, kami sudah memulai rencana awal pengembangan untuk memperluas pusat bisnis di Subang,” kata putra Prayog Pangestu dalam keterangan resmi, Kamis (1/8/2024).
Kepala BRPT menambahkan, pusat bisnis perseroan terletak di dekat Pelabuhan Patimban. Standar yang tinggi ini akan memungkinkan BRPT memanfaatkan peluang perluasan pabrik mobil secara maksimal dan sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan investasi asing langsung (FDI).
Berdasarkan siaran pers BRPT, proyek Kawasan Industri Patimban merupakan perusahaan patungan antara PT Griya Idola dan PT Wahana Mitra Semesta (WMS). Kerja sama ini merupakan transaksi bersama karena Prajogo Pangestu merupakan pihak yang memiliki dan mengelola tanah yang akan digunakan dalam transaksi tersebut.
Untuk proyek Kawasan Industri Patimban pada tahun 2023. 14 Agustus disetujui oleh Dewan Komisi PT Griya Idola dan PT Wahana Mitra Semesta. Selain itu, dua badan usaha terkait Prajogo Pangest sepakat membentuk perusahaan patungan (KSO) dan proyek patungan. . kontrak (PKS).
Pada tahun 2024 pada bulan Juni KSO Patimban melakukan transaksi dan fasilitas pelaksanaan proyek Kawasan Industri Patimban. KSO Patimban sepakat untuk bekerja sama dalam waktu 10 tahun sejak penandatanganan PKS proyek Patimban.
Pada periode tersebut, sistem bagi hasil masing-masing 65% PT Griya Idola dan 35% PT Wahana Mitra Semesta.
WMS akan menyediakan lahan WMS seluas 3.488.344 m2 di Desa Patimban, Kecamatan. Pusakanagara, Dist. Subang, Prov. Jawa Barat, KSO Patimban untuk pelaksanaan proyek Kawasan Industri Patimban dengan syarat dan ketentuan PKS proyek Patimban.
“Dengan WMS, biaya penggantian lahan sebesar Rp 188.000 per m2, atau biaya penggantian lahan WMS maksimal sebesar Rp 655,8 miliar.” Rp,” tulis manajemen BRPT.
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel