Bisnis.com, JAKARTA – Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 menerbitkan laporan keuangan tahun berjalan hingga Juli 2024, pendapatan perseroan mencapai Rp 752,7 miliar, termasuk premi asuransi dan sumber pendapatan lainnya. 

Berdasarkan laporan keuangan AJB Bumiputera 31 Juli 2024 yang dikutip dari laman resminya, Sabtu (18-8-2024), pendapatan tahun lalu meningkat 7,76% (YoY/YoY) dari tahun sebelumnya sebesar Rp 698,49 miliar.

Meski pendapatan meningkat, namun laba bersih AJB Bumiputera hingga Juli 2024 sebesar Rp307,1 miliar, turun 35,8 persen (YOY) dari Rp478,6 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, klaim asuransi Bumiputera mencapai Rp 1,86 triliun pada Juli 2024. Naik 64,7% (YYYY) dari sebelumnya Rp 1,13 triliun.

AJB Bumiputera mencatatkan total pengeluaran sebesar Rp1,39 triliun pada tahun 1912, meningkat 87,64% (YOY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp745,37 miliar pada Juli 2023. 

AJB Bumiputera juga mencatatkan kerugian setelah pajak sebesar Rp 645 miliar pada Juli 2024. 20 Kerugian melebihi Rp 46,88 miliar pada Juli 2023. 

Dari sisi total ekuitas, perseroan mencatatkan minus Rp 3,49 triliun pada Juli 2024. Sedangkan pada Juli lalu, AJB Bumiputera mencatatkan modal saham sebanyak 1.912 dikurangi Rp 3,16 triliun. Sedangkan total liabilitas perseroan mencapai Rp 13,63 triliun. Liabilitas tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 13,69 triliun. 

Dari sisi aset, perseroan membukukan aset sebesar Rp 10,13 triliun. Total aset turun 3,71% YoY dibandingkan Rp 10,53 triliun pada Juli 2023. 

Aset tersebut terdiri dari total investasi mencapai Rp 6,35 triliun. Sedangkan jumlah non investasi mencapai Rp 3,77 triliun pada Juli 2024. Aset investasi terbesar adalah bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan dengan nilai investasi Rp 4,42 triliun. Kemudian obligasi pemerintah (SBN) Rp 550 miliar. 

Sedangkan aset non investasi terbesar adalah bangunan dengan hak strata atau tanah dengan bangunan senilai Rp 2,62 triliun. Kemudian tagihan pengembalian investasi sebesar 551,7 miliar.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA channel