Bisnis.com, Jakarta — Perusahaan asuransi jiwa PT BNI Life Insurance (BNI Life) mengumumkan kenaikan premi produk asuransi terkait investasi (PAYDI) atau lampiran unit pada semester I/2024. Premi asuransi unit link perseroan meningkat 7,8% year-on-year (y/y) menjadi Rp 604,5 miliar.

“Pertumbuhan premi unit link Semester I/2024 sebesar Rp604,5 miliar atau meningkat 7,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” kata Ari Harwindo W, GM Korsek, Legal dan Korcom kepada BNI Life, Minggu (7/7/2024). ).

Premi unit link BNI Life mengalami peningkatan setelah sempat turun pada kuartal I-2024. Pada periode tersebut, premi unit link mencapai Rp 249 miliar dengan kontribusi sebesar 19% terhadap premi bruto (GWP).

Pada triwulan I tahun 2024, premi BNI Life Unit Link turun sekitar 21% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini konsisten dengan tren industri saat itu.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) triwulan I 2024, premi unit link turun 16,4% yoy menjadi Rp 19,22 triliun pada triwulan I 2023 dari Rp 22,98 triliun. Sedangkan premi tradisional tumbuh 18,4% yoy menjadi Rp 26,77 triliun pada kuartal I 2024 dari Rp 22,62 triliun pada kuartal I 2023.

Ari mengatakan pihaknya optimistis premi unit link akan terus tumbuh pada semester kedua tahun ini. Ia menambahkan, timnya memiliki strategi untuk mempromosikan produk asuransi terkait investasi tersebut.

Beberapa cara yang dilakukan antara lain dengan mengadakan seminar, webinar, dan workshop untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap manfaat produk UnitLink. Selain itu, unit ini menawarkan produk attachment yang sangat fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu dan profil risiko pelanggan. BNI Life memperkenalkan produk dengan fitur tambahan seperti layanan kesehatan atau investasi menarik.

“Dengan menerapkan strategi tersebut, BNI Life dapat meningkatkan daya tarik produk unit link dan mendorong pertumbuhan premi,” ujarnya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel