Bisnis.com, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) memperkirakan pendapatan bunga bersih (NII) perseroan baru akan membaik pada kuartal II-2025. 

Meskipun Bank Indonesia (BI) bulan lalu memangkas suku bunga acuan menjadi 6% pada September 2024, perubahan suku bunga akan memakan waktu lama sebelum mempengaruhi operasional perbankan.

“Suku bunga NII sedang turun, makanya NII harusnya membaik karena biayanya akan turun. Tapi sekali lagi, saya sampaikan, mungkin pada kuartal II tahun depan akan membaik,” kata Direktur Utama BNI Royk Tumilar di Jakarta. , disebutkan Kamis (10/10/2024). 

Menurut dia, era suku bunga tinggi menyebabkan kenaikan suku bunga perbankan, sementara pendapatan bunga masih stagnan karena sulitnya menaikkan suku bunga kredit. Akibatnya, pengeluaran terus meningkat tanpa diimbangi dengan peningkatan pendapatan.

“Sekarang biaya sudah mulai turun. “Jadi NII membaik,” ujarnya. 

Selain itu, ia menyebutkan rasio kredit bermasalah/NPL masih relatif stabil, perseroan mencatat saat ini NPL masih di bawah 2%.

Namun, pihaknya tidak menutup mata terhadap kemungkinan peningkatan kredit bermasalah dalam rangka melemahnya daya beli. 

“Kalau ada PNP pasti ada keresahan, pasti ada situasi daya beli rendah [dengan] PNP, tapi sebagian besar kreditnya jelek,” ujarnya.

Sebagai informasi, BNI melaporkan laba sebesar Rp14,22 triliun pada Agustus 2024, tumbuh secara year-on-year sebesar 4,3 persen dibandingkan Rp13,64 triliun pada periode yang sama tahun lalu. 

Laba BBNI terus tumbuh meski pendapatan bunga bersih (NII) bank tersebut meningkat 6,83% year-on-year menjadi Rp 25,56 triliun pada Agustus 2024 dibandingkan Rp 27,44 triliun pada Agustus 2023. 

Dilihat dari laporan keuangan perseroan, salah satu komponen penopang laba, komisi, dan fee based income CSEC tercatat tumbuh 3,15% hingga mencapai level Rp 6,8 triliun.  

Selain itu, BBNI juga melaporkan peningkatan signifikan pada pendapatan lain-lain sebesar Rp3,75 triliun atau 33,45% YoY dibandingkan posisi Rp2,81 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel