Bisnis.com, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Indonesia akan terdampak fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).
Fenomena tersebut berdampak pada terjadinya hujan lebat disertai petir yang terjadi pada 25-27 Agustus 2024.
Meski Indonesia saat ini memasuki musim kemarau, BMKG memperkirakan sejumlah wilayah akan mengalami curah hujan tinggi.
Kepala BMKG Dwikorita Karnavati menjelaskan fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) menjadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi curah hujan dalam beberapa hari mendatang.
Berdasarkan laman resmi BMKG, MJO merupakan aktivitas musiman yang terjadi di wilayah tropis dan dapat dikenali dari pergerakan konvektif yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia hingga Samudera Pasifik yang biasanya terjadi setiap 30-40 hari sekali.
Fenomena ini berdampak signifikan terhadap anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya.
Kemungkinan kejadian hujan tersebut terutama akan terjadi di wilayah Indonesia bagian utara dan tengah, termasuk beberapa wilayah di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi, kata Dwikorita.
Ia juga mengimbau masyarakat mewaspadai perubahan cuaca dan selalu mengikuti informasi BMKG, terutama di wilayah yang berpotensi terjadi hujan lebat.
Di sisi lain, Deputi Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, aktivitas lain juga berdampak pada badai petir tersebut.
“Meningkatnya potensi curah hujan dipengaruhi oleh aktivitas peristiwa cuaca global berupa gelombang Kelvin, Equatorial Rossby dan MJO; daerah dimana angin berkumpul dan melambat; dan labilitas atmosfer, yang menciptakan kondisi cuaca tidak stabil dan meningkatkan kemungkinan hujan. “untuk pembentukan awan,” kata Guswanto seperti dikutip di situsnya. resmi BMKG, Senin (26/8).
Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel