Bisnis.com, JAKARTA – Produksi alat berat pada kuartal I 2024 mengalami penurunan sebanyak 1.668 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.176 unit atau 23% year on year.

Berdasarkan data Gabungan Industri Alat Berat Indonesia (Hinabi), produksi hydraulic excavator mendominasi sebanyak 1.427 unit. Disusul dump truck sebanyak 141 unit dan ekskavator sebanyak 120 unit.

Ketua Umum Hinabi Giri Sakai mengatakan selama periode ini kontribusi permintaan dari sektor pertambangan masih mendominasi yakni 60% dari total produksi. Pangsa alat berat di sektor agroforestri adalah 30% dan konstruksi 10%.

“Seperti kita ketahui, faktor pendorongnya adalah pemilu yang baru saja selesai, sehingga pelanggan menunggu, menunggu kepastian untuk melihat, itu salah satu pendorongnya,” kata Giri kepada Bisnis, Rabu (8/5/2024).

Pada periode tersebut, penurunan produksi alat berat melanjutkan tren lambatnya pada tahun lalu. Namun secara tahunan akan terjadi penurunan produksi sebesar 8,61% pada tahun 2022 hingga tahun 2023.

Produksi alat berat turun menjadi 8.066 unit pada tahun 2023 dari 8.826 unit pada tahun sebelumnya.

Namun, permintaan masih terus meningkat di banyak sektor yang diperkirakan melebihi kapasitas produksi dalam negeri.

“Hinabi memproyeksikan 8.000 unit pada tahun 2024 atau hampir sama dengan tahun 2023 dari segi produksi,” ujarnya.

Selain itu, untuk meningkatkan kinerja produksi alat berat, Hinabi meminta adanya kemudahan impor bahan baku mengingat tingkat ketersediaan suku cadang dalam negeri (TKDN) alat berat masih berada di angka 40-50%.

Senada, Ketua Persatuan Agen Tunggal Pemegang Saham Alat Berat Seluruh Indonesia (PAABI) Yushi Sandidarma mengatakan, permintaan alat berat dalam negeri terus melemah.

“Untuk excavator di awal tahun ini turun sekitar 31% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, ini data dari IRG, data yang dibutuhkan perusahaan asing untuk menjual excavator di Indonesia dan negara lain di ASEAN dan Asia Tenggara,” dia berkata.

Di sisi lain, penurunan penjualan pada triwulan I 2024 disebabkan oleh daya beli masyarakat yang terkonsentrasi pada belanja pada saat malam tahun baru, tahun baru Imlek, Idul Adha, dan Pilpres 2024 sehingga menyebabkan penurunan penjualan. dunia bisnis untuk menunggu dan melihat.

Yushi berharap, proyek strategis atau proyek strategis nasional (PSN) yang tengah digalakkan pemerintah adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Menurutnya, proyek ini menjadi pendongkrak besar penjualan alat berat di awal kuartal ini.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel