Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian BUMN yang dipimpin Eric Thohir mempunyai rencana emiten penerbangan negara PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dalam waktu dekat.

Garuda Indonesia berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Agustus 2024. Menurut Kementerian BUMN, agenda rapat tersebut akan menentukan perubahan kepengurusan.

Ada kemungkinan pemerintahan baru, kata Wakil Menteri BUMN Kartika Virjoatmojo belum lama ini.

Selain itu, Tico menjelaskan hal itu terintegrasi dengan pengembangan potensi sektor pariwisata.

“Kami sedang melakukan integrasi, yaitu program yang akan dibawa Garuda [GIAA] ke InJourney dalam waktu dekat,” jelasnya.

Dengan desain ini, lanjutnya, InJourney akan menjadi perusahaan pariwisata layanan lengkap dengan lini bisnis mulai dari bandara, maskapai penerbangan, hingga hotel.

Tiko menjelaskan Kementerian BUMN melihat industri pariwisata sebagai mesin baru pembangunan perekonomian Indonesia.

“Sekarang pariwisata menyumbang 4% dari produk regional bruto. “Kami ingin mencapai 8% PDB Indonesia dalam 5 tahun,” jelasnya.

Sementara itu, pembuatan Peraturan Pemerintah (GPR) tentang kombinasi bisnis ini masih terus berjalan. Kementerian BUMN berencana merampungkan aturan tersebut pada tahun ini.

“RP-nya masih berjalan, integrasinya dengan InJourney, bukan dengan Pelita. Sekarang tinggal menunggu proses pembuatan PPnya. Tahun ini insyaallah selesai,” ujarnya.

Direktur Garuda Indonesia Irfan Setiaputra sebelumnya menjelaskan, proses integrasi GIAA ke InJourney masih berlangsung. Menurut dia, proses integrasi ini harus selesai pada Oktober 2024.

Ia mengatakan, Garuda Indonesia, Kementerian BUMN, dan pihak terkait lainnya berupaya memastikan proses merger dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Pak Eric Thohir dan tim tentu ingin semua prosesnya konsisten dan tidak melanggar regulasi yang berlaku, karena Oktober adalah waktu yang singkat,” ujarnya usai konferensi pers Mandalika MotoGP dan Asian Road Racing Championship di Jakarta. (21/6/2024).

Irfan menjelaskan, masuknya Garuda Indonesia ke ekosistem InJourney diharapkan dapat memudahkan koordinasi antara maskapai pelat merah Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air.

Di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI), harga saham GIAA berada di level Rp 52 pada akhir Jumat (7/12/2024). Posisi tersebut mencerminkan koreksi sebesar 29,73% sejak tahun 2024.

Disclaimer: Berita ini bukan merupakan bujukan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA