Bisnis.com, Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memastikan tidak ada lagi penipuan setelah operator seluler mulai menerapkan biometrik untuk registrasi kartu prabayar.

Diketahui, sebelumnya polisi menangkap dua orang pengidap PMR dan L dalam kasus pencurian dan penyalahgunaan informasi pribadi tanpa izin untuk tujuan penjualan kartu SIM. 

Penjahat menambahkan data sosial yang diperoleh dari berbagai sumber ke kartu SIM yang dibeli. Ada total 4.000 kartu SIM yang bisa diisi ulang menggunakan aplikasi ini. 

Direktur Jenderal Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Wayan Tony Supriantho mengatakan dengan penerapan biometrik pada registrasi kartu, kasus penipuan registrasi akan sangat berkurang bahkan dihilangkan.

“Jadi tidak ada penipuan pra-registrasi sehingga nomor tersebut tidak bisa digunakan orang lain karena sekarang sudah menggunakan NIK, No.KK, dan face recognition,” kata Wayan saat itu. Mudah-mudahan tahun depan bisa berhasil.” Ia bertemu dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (14/10/2024).

Selain itu, dengan hadirnya operator seluler yang menggunakan biometrik untuk registrasi kartu prabayar, Wayan mengatakan operator akan mematuhi perintah Kementerian Perhubungan dan Menteri Penerangan (Perm) dan terkait operasional seluler.

Di sana, karyawan menggunakan standar Know Your Customer (KYC) untuk memastikan keaslian informasi pelanggan dan mengurangi risiko penipuan dan penyalahgunaan informasi pelanggan. 

Artinya, ketika mendaftar secara online atau datang ke situs ternama akan ditambah sehingga nomor NIK KK menjadi wajah asli, ujarnya.

Ternyata, dua perusahaan telekomunikasi terbesar di Tanah Air, Telkomsel dan XL Axiata, telah mulai menguji pengenalan wajah biometrik untuk registrasi kartu prabayar guna mencegah penipuan dan meningkatkan keamanan data. 

Direktur Pemasaran Telkomsel Adiwinahyu Basuki Sigit mengatakan, teknologi pengenalan wajah biometrik ini diharapkan dapat melengkapi metode verifikasi identitas yang sudah ada seperti Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK).

Teknologi biometrik digunakan pada mesin online Telkomsel, GraPARI dan GraPARI untuk mempermudah proses registrasi kartu prabayar dan perpindahan kartu sehingga layanan lebih aman, cepat dan efisien.

“Solusi teknologi terkini ini tidak hanya menyederhanakan dan mempercepat proses verifikasi pelanggan, tetapi juga meningkatkan keamanan data pribadi,” kata Sigette dalam keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (5/10/2024).

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel