Bisnis.com, JAKARTA – Tingginya harga batu bara dan volatilitas pasar memberikan tekanan pada laba bersih PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) hingga semester I/2024.

Sekretaris Perusahaan Bukit Asam Niko Chandra angkat bicara mengenai tantangan PTBA tahun ini, antara lain koreksi harga batu bara dan volatilitas pasar. Harga rata-rata batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19% yoy dari US$93,49 per ton pada Semester I/2023 menjadi US$75,89 per ton pada Semester I/2024.

Sedangkan indeks harga batubara Newcastle rata-rata terkoreksi 36% per tahun menjadi US$130,66 per ton, dari US$204,27 per ton Semester I/2023,” kata Niko dalam keterangan resmi, Kamis (1/8/2024). ).

Meski menghadapi kondisi tersebut, PTBA menyebut Niko berupaya meningkatkan kapasitas pasar dalam negeri serta peluang ekspor untuk menjaga kinerja baik. PTBA juga secara konsisten mengedepankan cost Leadership di seluruh lini perusahaan, untuk menerapkan efisiensi yang berkelanjutan semaksimal mungkin.

Selain itu, PTBA juga berharap pembentukan Kemitraan Badan Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan berdampak positif terhadap kinerja keuangan PTBA.

Seperti diketahui, PTBA mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,64 triliun pada semester I/2024. Jumlah tersebut meningkat 4,15% dibandingkan tahun lalu yaitu Rp 18,58 triliun pada semester I/2023.

Namun belanja pendapatan PTBA meningkat 10,02% secara tahunan menjadi Rp 16,23 triliun pada semester I/2024. Peningkatan terjadi pada beberapa pekerjaan, seperti jasa pertambangan yang meningkat dari Rp4,42 triliun menjadi Rp5,03 triliun dan jasa angkutan batu bara dari Rp4,05 triliun menjadi Rp4,36 triliun.

PTBA mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,03 triliun pada semester I/2024, turun 26,76% dibandingkan tahun lalu yang mencapai Rp2,77 triliun pada semester I/2023.

____

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong Anda membeli atau menjual saham. Keputusan investasi ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang diakibatkan oleh keputusan investasi pembacanya.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan Channel WA