Bisnis.com, Jakarta – Menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, bocoran informasi pribadi kembali menghantui Indonesia, kali ini BKN jadi korbannya.

Lembaga Penelitian Keamanan Siber CISSREC menjelaskan kronologi pembobolan data BKN.

Penemuannya bermula dari postingan seorang hacker dengan nama anonim TopAx di BreachForum pada Sabtu, 10 Agustus 2024, kata Dr. Pembayaran pertama.

Pratama mengatakan, peretas mengaku mendapatkan data sebanyak 4.759.218 baris dari BKN yang berisi banyak data antara lain nama, tempat lahir, tanggal lahir, gelar, tanggal CPNS, tanggal PNS, NIP, nomor SK CPNS, dan PNS-SK. TIDAK.

Data lain seperti kelas, jabatan, instansi, alamat, nomor identitas, nomor handphone, email, pendidikan, jurusan dan tahun kelulusan.

Yang mengkhawatirkan, peretasan data ini telah diiklankan di situs jual beli data hingga $10.000 (sekitar Rp 160 juta).

Pakar keamanan siber ini mengungkapkan, para peretas juga telah membagikan sampel data berisi 128 ASN yang berasal dari berbagai otoritas di Aceh.

Setelah diverifikasi, ternyata datanya valid meski banyak kesalahan dalam penulisan Nipa.

Ia mengatakan hingga Minggu pagi belum ada konfirmasi resmi dari BKN maupun pihak terkait seperti BSSN dan Cominfo mengenai kebocoran data tersebut.

Pada tanggal 3 Oktober 2022, BKN menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan BSN untuk memperkuat data ASN dan meningkatkan kualitas perlindungan informasi dan transaksi elektronik. Namun, Pratama menyebut MoU tersebut hanya berlaku satu tahun dan akan berakhir pada Oktober 2023. .

“Belum diketahui apakah BKN sudah memperpanjang MoU dengan BSSN atau belum?” kata dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) PTIK itu.

Untuk berita dan artikel lainnya, kunjungi Google Berita dan WA Channel