Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah uang beredar atau money spread perekonomian dalam arti luas (M2) mencapai Rp 8,928 triliun pada April 2024 atau periode Idul Fitri/Libaran.
Tingkat M2 secara kuantitatif lebih tinggi dibandingkan Maret 2024 yang diperkirakan sebesar Rp8.888,4 triliun. Namun pertumbuhan M2 pada bulan April yang sebesar 6,9% (year-on-year) lebih rendah dibandingkan bulan Maret yang sebesar 7,2%.
“Perkembangan tersebut disebabkan oleh pertumbuhan uang sempit [M1] sebesar 5,5% (y/y) dan uang sebesar 8,5% (y/y),” tulis Deputi Gubernur BI Erwin Haryono dalam pengumuman resmi bulanan, Senin (27). /05/2024).
Erwin menjelaskan, pertumbuhan M1 disebabkan oleh pertumbuhan M1, terutama karena pertumbuhan valuta asing di bank umum dan BPR serta simpanan rupee yang dapat ditarik sewaktu-waktu.
Uang yang beredar di masyarakat saat lebaran mencapai Rp943,2 triliun atau meningkat 5,3% (year-on-year), menyusul peningkatan sebesar 14,5% pada Maret 2024.
Di sisi lain, cadangan devisa yang dapat ditarik kapan saja sebesar 46,8% dari M1 tercatat sebesar Rp2.305,2 triliun pada April 2024, naik 4,8% year on year setelah tumbuh 6% pada bulan-bulan sebelumnya (setiap tahun). .
Masih akan tumbuh pada April 2024. Posisi M2 tercatat sebesar Rp8.928,0 triliun pada April 2024 atau meningkat sebesar 6,9% (y/y), sedikit lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 7,2% (y/ y). Perkembangan tersebut dipengaruhi oleh pertumbuhan uang sempit (M1) sebesar 5,5% (tahunan) dan uang sebesar 8,5% (tahunan).
Sementara itu, Erwin juga mengatakan pertumbuhan M2 pada April 2024 lebih dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran pinjaman dan tagihan yang diajukan ke pemerintah pusat.
Pinjaman meningkat sebesar 12,3% (y/y) pada April 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 11,9% (y/y).
BI mencatat tagihan bersih kepada pemerintah pusat meningkat sebesar 25,8% (y/y), lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada Maret 2024 sebesar 17,9% (y/y).
Aset real estat asing turun 1,1% tahun-ke-tahun, yang relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.
Simak berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA