Bisnis.com, BADUNG – Bank Indonesia (BI) akan segera menguji penggunaan rupiah digital dengan teknologi blockchain atau teknologi ledger ledger (DLT).

Ryan Rizaldi, Direktur Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, menjelaskan penerbitan rupee digital dipimpin oleh proyek Garuda. Lanjutnya, BI telah menyelesaikan pengujian rupee digital dalam bentuk buku kas.

Rupee digital dalam bentuk buku kas memungkinkan transfer tangan ke tangan hingga dimusnahkan. BI kini telah mencapai tahap pengembangan buku besar surat berharga.

Pada fase registrasi sekuritas, rupee digital akan diuji untuk transaksi moneter dan pasar keuangan, yang akan memberikan petunjuk tentang potensi teknologi blockchain/DLT – apakah teknologi tersebut dapat mereplikasi fungsi inti bank sentral.

Namun, Ryan menegaskan, uji coba penggunaan rupee digital dalam teknologi blockchain/DLT hanya bersifat eksperimental. Ia menegaskan, BI tidak akan mengeluarkan rupee digital menggunakan teknologi blockchain sampai ada data yang jelas.

Dikutip dalam Forum Pelatihan Jurnalis BI di Badung, Bali, Senin (26/20). 8/2024).

Selanjutnya, jika tahap uji coba rupee digital pada teknologi blockchain/DLT selesai, BI akan melanjutkan ke tahap uji coba untuk penggunaan lintas negara atau internasional. Ryan menjelaskan, pengembangan rupiah digital merupakan salah satu dari enam bidang strategis Cetak Biru Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030. 

Menurutnya, perkembangan mata uang digital BI serupa dengan perkembangan bank sentral Amerika Serikat (Fed) dan bank sentral Inggris, Bank of England.

Sekadar informasi, Rupee Digital merupakan perwujudan amanat Undang-Undang Mata Uang sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Pembinaan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK), dimana jenis Rupee antara lain Rupee Kertas, Rupee Metalik, dan Rupee Digital.

UU P2SK menyebutkan Rupiah Digital akan diterbitkan dalam dua jenis, yakni Rupiah Digital Grosir (W-Digital Rupiah) dan Rupiah Digital Ritel (R-Digital Rupiah). Keduanya akan dikembangkan secara komprehensif mulai dari grosir hingga eceran. 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel