Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) melaporkan perseroan mulai mengacu pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) antara BI rate yang berada di level 6,25%. 

Head of Commercial Lending Business Bank Danamon, Enriko Sutarto mengatakan, akibat volatilitas pasar, penyesuaian bunga KPR kini dilakukan secara selektif. 

“Dengan mengedepankan asas kehati-hatian sekaligus menjanjikan manfaat dan nilai tambah bagi pelanggan,” kata Bisnis seperti dikutip Sabtu (06/08/2024).

Berdasarkan website, Kredit Pokok (SBDK) Kredit KPR Bank Danamon kepada nasabah berada pada level 8% per 31 Mei 2024.

“SBDK tidak memperhatikan perhitungan premi komponen perhitungan yang besarnya tergantung penilaian bank terhadap masing-masing debitur atau kelompok debitur.” tingkat pinjaman’ tulis perusahaan itu.

Di sisi lain, Enriko memperkirakan pertumbuhan bisnis KPR akan tumbuh pada kisaran 7%-10% pada akhir tahun. 

Perlu diketahui, kepesertaan pendanaan KPR Danamon merata terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Hal ini didorong oleh pangsa pasar pembeli rumah komersial yang masih terkontraksi di kota-kota besar. 

Lalu ada lagi pasar potensial dari kota-kota yang memiliki pertumbuhan ekonomi sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

“Dengan kondisi yang hampir sama, Danamon akan terus menggarap pasar-pasar potensial, baik pangsa pasar terbesar di kota-kota besar maupun pasar potensial sekunder di kota-kota berkembang,” ujarnya.

Selain itu, sebagai bagian dari grup keuangan, Danamon memiliki akses terhadap keahlian dan jaringan global MUFG untuk solusi keuangan di sektor real estat, termasuk melalui kemitraan khusus dengan pengembang properti Jepang, sehingga Danamon dapat menjadi penyedia solusi hipotek pilihan bagi klien. . .

Sebagai informasi, Bank Indonesia sendiri (BI) pertama kali menaikkan suku bunga acuan atau BI rate menjadi 6,25% dalam rapat dewan (RDG) periode 23-24 April 2024, di saat penurunan nilai tukar rupiah. rupiah. . 

Kemudian BI kembali memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate pada level 6,25% pada rapat dewan pengurus (RDG) periode 21-22 Mei 2024. 

Pengajar Senior Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), Amin Nurdin mengatakan dampak keputusan ini akan berdampak pada pertumbuhan bunga KPR yang diharapkan terjadi secara bertahap.

“Meski KPR tidak langsung tumbuh, tapi butuh waktu sekitar 3 sampai 6 bulan [diperkirakan tumbuh], dan basis [pertumbuhan] yang ideal adalah 100 poin,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis BI, kredit real estat masih akan tumbuh sebesar 7,8% YoY pada April 2024 menjadi Rp 1.351,1 triliun. Pertumbuhan kredit properti sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yakni Maret 2024 pada level 7,7%. 

Khusus KPR, kinerjanya tetap menjanjikan, tumbuh 14,2% YoY menjadi Rp 743,7 triliun, tumbuh stabil dari bulan sebelumnya. Begitu pula dengan kredit properti yang naik 8,9% y-o-y menjadi Rp 219,6 triliun, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 8,6% y-o-y. 

Namun kredit konstruksi turun 3,3% y-o-y menjadi Rp 387,7 triliun. Sedangkan bulan sebelumnya mencapai 388,1 triliun 

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel