Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio optimistis laju inflasi Tanah Air pada tahun 2025 akan tetap terjaga pada kisaran sasaran 1,5 hingga 3,5 persen.

Hal itu diungkapkannya pada Selasa (27/8/2024) dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran RP DPR dan pemerintah.

Perry menjelaskan, ada tiga faktor utama yang akan mempengaruhi pengendalian laju inflasi tahun depan. Pertama, kapasitas produksi nasional cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat meskipun permintaan pemerintah meningkat.

“Kapasitas produksi nasional masih mencukupi hingga tahun depan sehingga tekanan inflasi dari sisi permintaan dapat terkendali,” ujarnya.

Menurut Perry, faktor kedua adalah ekspektasi inflasi yang masih tetap kuat, hal ini tepat untuk memastikan target inflasi BI sebesar 1,5% hingga 3,5% tercapai pada tahun depan dengan adanya paparan langsung terhadap instrumen moneter, khususnya suku bunga. 

Ketiga: Koordinasi erat dengan Inisiatif Pengendalian Inflasi Pangan Nasional (GNPIP) yang terus mengendalikan harga pangan. 

“Ketiga faktor ini memberi kita keyakinan bahwa inflasi tahun depan akan terjaga pada kisaran pertengahan 2,5 persen, dengan kisaran 1,5 hingga 3,5 persen,” ujarnya. 

Pada rapat Dewan Gubernur (RGD) Agustus 2024, Perry juga menegaskan laju inflasi tahun ini akan tetap berada dalam kisaran sasaran 1,5% hingga 3,5%.

Tercatat, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 2,13 persen year-on-year pada Juli 2024, turun dibandingkan inflasi Juni 2024 sebesar 2,51 persen. 

Perry mengatakan perkembangan ini dipengaruhi oleh rendahnya inflasi di seluruh komponen. Inflasi inti berada pada level rendah yakni 1,95 persen pada Juli 2024. 

Inflasi variabel harga pangan (VF) juga semakin turun menjadi 3,63% dibandingkan 5,96% pada bulan sebelumnya. Penurunan inflasi harga variabel ini terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Perry mencatat, perkembangan tersebut didukung oleh peningkatan pasokan pangan seiring berjalannya musim tanam, serta eratnya sinergi pengendalian inflasi TPIP/TPID melalui GNPIP. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel