Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) melaporkan pertumbuhan kredit perbankan sebesar 12,36% year-on-year (y/y) pada kuartal II-2024.

Sebagai informasi, pada Mei 2024 kredit perbankan tumbuh sebesar 12,15% secara tahunan. Gubernur BI Perry Vargiyo mengatakan pertumbuhan kredit pada kuartal II 2024 didorong oleh kuatnya pasokan dan permintaan.

“Suku bunga pinjaman sisi penawaran tetap mendukung pertumbuhan DPK Q3 2024 yang kuat sebesar 8,45% y/y,” ujarnya dalam konferensi pers Hasil RDG Juni 2024, Rabu (17-7-2024).

Selain itu, Perry mengatakan pertumbuhan tersebut juga didorong oleh strategi redeployment likuiditas bank untuk melanjutkan alokasi kredit dan didukung oleh kebijakan Makroprudensial (KLM) BI.

Pertumbuhan pinjaman dari sisi permintaan didorong oleh permintaan dari dunia usaha, sejalan dengan tren penjualan yang tetap tinggi dan kapasitas pembayaran yang kuat.

Pada saat yang sama, lanjutnya, permintaan kredit dari rumah tangga juga tetap stabil, terutama dari kelas menengah, sejalan dengan ekspektasi pendapatan yang terus berlanjut.

“Pertumbuhan kredit yang tinggi ini terjadi pada sebagian besar sektor perekonomian, khususnya industri, perdagangan, dan transportasi,” kata Perry.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang pada II/2024 meningkat sebesar 15,09% (y/y), 11,68% (y/y) dan 10,80% (y/y). ) masing-masing selama kuartal tersebut.

Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 13,61% (y/y) sementara pinjaman kepada UKM meningkat sebesar 5,68% (y/y). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit pada tahun 2024 diperkirakan berada pada kisaran atas 10-12%.

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel