Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) telah menandatangani nota kesepahaman tentang pemberdayaan ekonomi dan keuangan serta statistik pekerja migran Indonesia. 

Pada Jumat (31/5/2024), kedua lembaga menandatangani nota kesepahaman. Penandatanganan ini merupakan kelanjutan kerja sama yang telah lama terjalin. 

“Sebenarnya kerja sama Bank Indonesia dengan BP2MI sudah berlangsung lama. Namun, di masa lalu lebih banyak statistik neraca pembayaran yang disediakan, terutama pengiriman uang dari pekerja migran yang dimasukkan dalam data neraca pembayaran. “Pagi ini kami akan memperluas nota kesepahaman tersebut,” jelas Deputi Gubernur BI Judah Agung saat menandatangani nota kesepahaman tersebut. 

Perjanjian ini mengasumsikan bahwa kedua belah pihak akan memberikan pemahaman yang baik kepada karyawan tentang sistem pembayaran dan sistem keuangan secara keseluruhan. 

Selain itu, kedua lembaga juga bekerja sama dalam memberikan peluang ekonomi ketika pekerja migran pulang kampung.  

“Sehingga mereka dapat melakukan kegiatan ekonomi sebagai UMKM di sektor pertanian, sektor pangan, sektor industri kecil, termasuk tentunya kerajinan lainnya dan lain sebagainya, yang akan meningkatkan taraf hidup mereka ketika mereka kembali.” ke tanah air,” katanya. 

Kemudian Ketua BP2MI Benny Ramdhani juga menjelaskan bahwa kerjasama ini perlu diperkuat karena tantangan masa depan sedang mengalami perubahan yang luar biasa dan dinamis. 

Lanjutnya, kedua negara juga berharap ketika pekerja migran menyelesaikan kontraknya, mereka memiliki modal yang cukup untuk kembali ke tanah air dan menggunakannya sebagai modal usaha. 

Dari sisi pemberdayaan, pihaknya meluncurkan Persatuan Pengusaha PMI (Perwira). Ada tiga hal yang difasilitasi, yaitu bantuan modal usaha, bantuan pemasaran produk usaha kepada pekerja migran, dan bantuan pelatihan manajemen usaha.

Faktanya, tren mempekerjakan TKI semakin meningkat. Diketahui lebih rinci, TKI yang akan ditampung pada tahun 2021 sebanyak 72.624 orang, pada tahun 2022 sebanyak 200.802 orang, dan pada tahun 2023 sebanyak 274.965 orang. 

Ke depan, BP2MI memperkirakan jumlah tempat akan terus bertambah, yakni antara tahun 2024 hingga 2026. dari 298.000 menjadi 338.000. 

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita dan saluran WA