Bisnis.com Jakarta — PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) mencatatkan laba bersih sebesar US$ 273,27 juta atau Rp 4,29 triliun (berdasarkan Rp 15.710 US$) selama sembilan bulan tahun 2024. Indikator ini meningkat 12,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 242,37 juta dollar Amerika.

Sedangkan laba bersih PT Amman Mineral International Tbk. (AMN) MEDC sebesar US$129 juta atau sekitar 2,02 triliun rupiah, naik dari US$116 juta.

CEO MEDC Roberto Larato memuji kinerja keuangan dan operasional perusahaan yang baik selama sembilan bulan pertama tahun ini.

“Hal ini berkat keberhasilan penyelesaian proyek-proyek besar di Suban, Meliwis, dan Belut Barat,” kata Roberto dalam siaran pers, Jumat (11/1/2024).

Medco akan terus mengembangkan beberapa proyek strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ijen dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Bali, kata Roberto.

“Memperoleh izin bersyarat untuk impor tenaga surya sebesar 600 MW melalui konsorsium Pacific Medco Solar Energy,” ujarnya.

30 September Berdasarkan laporan keuangan tahun berakhir 2024, pendapatan yang dihimpun Medco meningkat 6,7% menjadi 1,78 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada saat yang sama, Pendapatan meningkat menjadi US$1,1 miliar dibandingkan US$937,09 juta pada tahun sebelumnya.

Akibatnya, laba kotor yang dilaporkan Medco turun menjadi US$ 679,61 juta, turun 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada saat yang sama, Belanja modal terbesar senilai US$300 juta adalah blok minyak dan gas Natuna; Koridor Hal ini menyebabkan pembangunan baru di Oman 69 dan PLTP Ijen.

Pada saat yang sama, Produksi minyak dan gas turun 153 barel per hari dibandingkan tahun 2023 karena pengurangan perencanaan koridor dan hak pesangon oleh Vietnam, namun sebagian diimbangi oleh pembelian oleh Oman. Produksinya terdiri dari 27 persen minyak dan 73 persen gas alam. Biaya produksi unit sebesar US$7,7/boe dan belanja modal sebesar US$249 juta.

Di sisi lain, Penjualan Medco Power mencapai 2.961 GWh, dimana 21% di antaranya berasal dari energi terbarukan. Penjualan sedikit turun secara year-on-year akibat penutupan PLTGU Riau pada bulan Agustus.

Sementara itu, produksi tembaga AMMN sebesar 335 juta pon, naik 68 persen dari tahun lalu, dan produksi emas sebesar 708.000 ons, naik 173 persen dari tahun lalu. Harga tembaga mencapai $4,2 per pon.

“Upaya berkelanjutan MedcoEnergi untuk mendukung masa depan energi berkelanjutan, ditambah dengan komitmen kami terhadap praktik terbaik ESG internasional, telah mendapat pengakuan positif dari investor dan lembaga pemeringkat.” kata Hilmi Panigoro, CEO MEDC.

Penafian: Berita ini tidak dimaksudkan untuk mendorong pembelian atau penjualan saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel.