Bisnis.com, JAKARTA – Stabilisasi Persediaan dan Harga Pangan Beras (SPHP) atau populer dengan beras Bulog masih menjadi favorit masyarakat meski pemerintah menaikkan harga eceran maksimum (HET) pada Mei 2024.

Khudori, Pengamat Pertanian Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (Aepi), mengatakan hal ini disebabkan selisih harga di pasar beras, khususnya beras premium, masih cukup tinggi. FYI, Beras SPHP merupakan beras premium dengan tingkat kerusakan 5% yang sebagian besar merupakan produk impor.

“Kalau masyarakat, saya rasa SPHP [beras] masih menjadi favorit,” kata Khudori kepada Bisnis, Minggu (5/5/2024).

Kemudian untuk masyarakat miskin, Khudori mengatakan kelompok ini masih menerima bantuan pangan sebanyak 10 kilogram beras per keluarga per bulan hingga Juni 2024, selain bantuan pangan nontunai dari pemerintah.

Khudori mengatakan, penyesuaian HET beras Bulog ini disebabkan oleh pelemahan Harga Pengadaan Pemerintah (PPP) untuk serealia dan beras, serta HET untuk beras premium.

Menurut dia, penyesuaian HET pada beras SPHP perlu dilakukan agar kesenjangan antara SPHP dengan beras medium atau premium yang ada di pasaran tidak terlalu lebar.

“Jika terlalu jauh, beras SPHP akan menjadi incaran utama banyak warga karena selisih harganya sangat besar,” tutupnya.

Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan HPP serealia dan beras mulai 3 April hingga 30 Juni 2024 tentang fleksibilitas harga pembelian serealia dan beras sehubungan dengan pemberlakuan stok beras negara.

Rinciannya, HPP Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dinaikkan menjadi Rp 6.000/kilo dari sebelumnya Rp 5.000/kilo. Selanjutnya, HPP gabah kering giling (GKG) di penyimpanan Bulog Peru ditetapkan Rp 7.400/kg dari sebelumnya Rp 6.300/kg.

Sedangkan HPP beras di gudang Bulog Peru ditetapkan sebesar Rp 11.000/kilogram dengan tingkat kecokelatan minimal 95%, kadar air 14%, biji pecah maksimal 20%, dan biji pecah maksimal 2%. sebelumnya 9.950 dram per kilogram.

Sementara itu, pemerintah kembali memperpanjang relaksasi HET beras premium hingga 31 Mei 2024 yang semula berakhir pada 24 April 2024. HET beras premium mengalami kenaikan sebesar Rp1.000 per daerah mulai 10 Maret 2024.

Yang terbaru, Bapanas melalui Badan Pangan Swedia no. 142/TS/02.02/K/4/2024 tanggal 29 April 2024 tentang Penetapan SPHP Beras Tahun 2024. HET SPHP Beras ditentukan dengan zonasi antara Rp 12.500/kilogram sampai dengan Rp 13.500/kilogram.

“Mulai 1 Mei 2024 akan terjadi perubahan harga beras SPHP mengacu pada surat Badan Pangan Swedia tentang penetapan beras SPHP 2024,” kata Bulog melalui akun Instagram resmi @perum.bulog, Minggu. (2024-05-05).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel