Bisnis.com, JAKARTA – PT Benteng Api Technic Tbk (BATR) atau BAT Refractories mengungkapkan kinerja keuangan yang kuat baik dari sisi pendapatan, laba rugi, dan neraca pada tahun 2023.
Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut pada tahun 2024, karena tingginya permintaan akan produk (level) pelindung panas rumah dan keberhasilan perusahaan dalam peluncuran pertamanya.
Pada tahun 2023, produsen dan distributor memperkirakan pertumbuhan pendapatan meningkat 5% menjadi Rp 138,1 miliar dibandingkan tahun 2022 sebesar Rp 131 miliar. Pendapatan perseroan tercatat sebesar Rp 43,2 miliar, naik dari Rp 33,6 miliar.
Laba usaha berdasarkan angka keuangan BATR 2023 mencapai Rp 17,4 miliar dari sebelumnya Rp 17,2 miliar. Laba sebelum pajak meningkat dari Rp14 miliar menjadi Rp15 miliar.
Hasilnya, laba meningkat 18% menjadi Rp 13,8 miliar. Kas dan setara kas perseroan mencapai Rp 21,9 miliar, meningkat Rp 17,6 miliar.
Hingga Desember 2023, aset perseroan mencapai Rp 115 miliar, stabil pada akhir tahun 2022. Total utang meningkat dari Rp 51 miliar menjadi 39,8 miliar, sedangkan total ekuitas meningkat dari Rp 64 miliar menjadi sebesar 76 miliar.
CEO BATR Ridwan menegaskan, peningkatan pendapatan dan laba menunjukkan bahwa manajemen berupaya meningkatkan kinerja perseroan melalui berbagai departemen yang mendukung kinerja perseroan.
Departemen manufaktur BATR terus meningkatkan produktivitas dan kualitas produk, sedangkan departemen R&D terus berinovasi dengan mengembangkan produk baru dan menyempurnakan produk yang sudah ada.
Sedangkan untuk bagian konstruksi, katanya, terus meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Pada saat yang sama, departemen pemasaran terus memperluas jaringan pasar dan pangsa pasar di berbagai industri.
Pada Kamis (20/6/2024), Ridwan mengatakan, “Dengan meningkatnya ketidakpastian global pada tahun 2024, perseroan berupaya meningkatkan kinerja dengan bersiap meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi di bidang jasa industri dan konstruksi.”
Ia juga mengatakan perseroan terus memperluas jaringan dan pangsa pasar, khususnya di industri pertambangan, migas, semen, dan peleburan. Selain itu, perseroan juga telah bermitra dengan universitas terkemuka seperti ITS Surabaya dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mengembangkan beragam produk batu bata untuk menggantikan produk impor.
Sebelumnya, BATR berhasil melakukan IPO dengan menghimpun dana sebesar 68,2 miliar. IPO BATR yang mengalami oversubscribed sebanyak 140 kali menandakan banyak investor yang berminat pada emiten swasta pertama dan satu-satunya di BEI saat ini.
BATR mengalokasikan 36,9% dana IPO dari pihak berelasi, antara lain 9,56% untuk tanah, bangunan, pembangunan dan renovasi, 5,42% untuk pembelian peralatan laboratorium, 6,54% untuk pembelian peralatan manufaktur, dan 41,55% untuk kegiatan operasi. Ke ) dalam perhitungan barang jadi dan bahan baku.
Perseroan akan menggunakan seluruh dana penawaran Seri I untuk modal saham.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA