Bisnis.com, JAKARTA – Proyek Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Presiden Jokowi akan dilantik pada Rabu (10 Februari 2024). Proyek senilai Rp 2,7 triliun ini berkapasitas 45,78 juta meter kubik.
Bendungan Temef mencakup tiga desa di dua kecamatan, yaitu Desa Oenino dan Desa Pene Utara, Kecamatan Oenino dan Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Saat ini panjang puncaknya mencapai 535 meter dan tingginya 54,35 meter.
Sekretaris Perusahaan Vaskita Karya Ermi Puspa Unita mengatakan luas cekungan Bendungan Temef seluas 297,78 hektare dan daya tampung air mencapai 45,78 juta meter kubik.
“Kunci pembangunan NTT yang curah hujannya lebih sedikit dibandingkan daerah lain adalah ketersediaan air. Oleh karena itu, pembangunan bendungan akan dilanjutkan dengan pembangunan jaringan irigasi, ujarnya dalam siaran pers, Selasa (10/1/2024).
Menurut dia, Proyek Strategis Nasional (PSN) akan menjalankan fungsi pengendalian banjir di bagian bawah bendungan. Bendungan Temef mampu menurunkan tingkat banjir di negara bagian Malaka hingga 15%.
Pembangunan Bendungan Temef dinilai memiliki keunggulan dibandingkan bendungan lainnya. Pasalnya, proyek ini merupakan bendungan pertama yang menggunakan teknologi inclinometer sehingga memudahkan pemantauan pekerjaan proyek.
“Di lokasi proyek, proses pengepresan beton juga sedang berlangsung. “Proses ini merupakan solusi alternatif dengan penghematan biaya dan implikasi pengendalian kualitas,” kata Ermey.
Dikatakannya, Bendungan Temef juga sangat istimewa karena memiliki motif dan gerbang yang mewakili kesatuan beberapa desa setempat di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Selain itu, motif air pada bendungan induk menggunakan batu alam bernama kefa sebagai reservoirnya. Batu ini hanya dapat ditemukan di dekat Temef atau Kefa.
Pembangunan Bendungan Temef terbagi dalam empat paket. Paket I dikelola oleh Gabungan Operasi (KSO) Vaskita-Bangunnusa dan Paket IV oleh KSO Vaskita-Bahagia-Guntur. Selain itu, paket II dan III dilaksanakan oleh KSO PT Nindya-Bina Nusa Lestari.
Selain proyek konstruksi, Waskita juga melakukan tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL), antara lain pembangunan tangki air, pembangunan fasilitas masyarakat dan olah raga, dukungan pabrik pembotolan gereja, dan donor darah ke RSUD Soe.
Lihat berita dan artikel lainnya di Google News dan WA