Bisnis.com, JAKARTA – Mungkin sebagian dari Anda pernah merasakan sakit pada perut dan hal ini berdampak pada rasa cemas.

Saat tubuh merasakan sakit terus-menerus, sebagian orang akan bertindak panik, takut, dan menyerah terhadap keadaan. Hal ini sering dikaitkan dengan masalah perut yang disebabkan oleh penyakit mental.

Diluncurkan dari uchicagomedicine.org. Gangguan mental berupa stres dan kecemasan dapat mengganggu sistem pencernaan dan menyebabkan masalah lambung yang serius dalam jangka panjang. Stres adalah penyebab utama ketidaknyamanan perut dan gejala gastrointestinal yang diakibatkannya. Itu sebabnya banyak orang sering merasakan sakit berkepanjangan dan rasa cemas pada setiap orangnya.

Penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara otak dan saluran pencernaan manusia melalui sistem saraf. Bagian sistem saraf pusat yang membantu pengoperasian saluran pencernaan disebut sistem saraf enterik. Kondisi ini memicu stres dan menimbulkan rasa sakit.

Situasi yang membuat Anda merasa stres dan cemas terjadi ketika hormon dan neurotransmiter dilepaskan di dalam tubuh. Hal ini akan berdampak buruk pada fungsi dan fungsi usus. Semakin banyak stres dan ketegangan yang Anda rasakan pada diri sendiri, maka akan semakin menimbulkan rasa sakit pada usus.

Banyak faktor yang menjadi pemicu stres pada tubuh, seperti stres mental yang banyak, terlalu banyak mengonsumsi alkohol, kebiasaan merokok dan hal-hal adiktif lainnya. Sesuatu yang menunjukkan kecanduan atau candu membuat orang ingin mencoba mengkonsumsinya secara terus menerus. Jika tidak ditangani, hal ini akan membahayakan kesehatan mental seseorang dan berdampak pada sistem pencernaan tubuh.

Selain faktornya, ada beberapa gejala yang bisa dikaitkan mulai dari sakit perut hingga penyakit mental. Gejala tersebut bisa terlihat pada penurunan berat badan, darah dan warna tinja menjadi gelap, dan lain sebagainya.

Contoh gejala tersebut menunjukkan adanya masalah serius yang perlu ditangani dengan tepat. Keduanya harus ditangani secara bersamaan, agar rasa sakit dan kestabilan mental dapat dikelola dengan baik.

Perlu Anda ketahui bahwa stres hanya bersifat sementara dan dapat dengan mudah hilang ketika rasa sakit yang terjadi mulai mereda. Namun stres bisa terjadi dalam jangka panjang ketika rasa sakit yang dihasilkan di perut terus meningkat.

Bagi penderita sindrom iritasi usus besar, efek stres dan kecemasan dapat menyebabkan sembelit, diare, dan perut kembung.

Jadi jawaban dari pertanyaan apakah memang ada hubungan antara sakit perut dan kesehatan mental adalah “Ya”. Hal ini dibenarkan oleh adanya hubungan aliran yang kuat antara otak dan saluran pencernaan manusia melalui sistem saraf. Sistem saraf akan mengirimkan rasa sakit ke otak sehingga menimbulkan penyakit mental berupa stres, kecemasan, dan depresi.

Namun, Anda tidak perlu khawatir dengan masalah ini. Ada beberapa cara dan pencegahan yang bisa dilakukan, yaitu:

1. Lakukan latihan pernapasan secara teratur untuk mendapatkan rasa rileks dan tenang. Aktif bergerak dan hindari duduk terlalu lama 3. Hindari konsumsi junk food berlebihan 4. Bersosialisasi dengan banyak orang 5. Berani bicara dan terbuka pada orang lain 6. Pola tidur yang baik 7. Selalu bersikap positif dan selalu tersenyum. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel