Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mulai memantau aset kripto pada tahun depan. Seperti yang baru-baru ini terjadi pada platform jual beli aset kripto milik PT Indodax Nasional Indonesia (Indodax), berbagai persiapan terus dilakukan, termasuk langkah-langkah untuk mencegah serangan siber yang dapat dengan mudah menyerang industri aset kripto.

Hasan Fauci, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto di Bidang Keuangan OJK, sesuai arahan UU Nomor 2012. 4/2023 Sehubungan dengan pembangunan dan penguatan sektor keuangan (PPSK), maka pengalihan tugas pengelolaan aset Kripto dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) kepada OJK akan dimulai pada Januari 2025.

OJK juga melakukan serangkaian persiapan mulai dari perencanaan peraturan, pengawasan pelaksanaan, dan sumber daya manusia. Kesiapsiagaan juga mencakup antisipasi serangan siber.

“Risiko serangan siber dengan berbagai teknik dan metode yang canggih semakin meningkat. Hal ini juga menjadi perhatian kami di OJK,” kata Hassan dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) OJK, Selasa (1/10/2024). . )

OJK juga akan menerbitkan pedoman keamanan siber. Pedoman tersebut memiliki kerangka atau framework yang menjamin keamanan siber dan teknologi operator aset kripto.

“Ada langkah-langkah pencegahan untuk manajemen keamanan siber, penilaian risiko, dan respons keamanan siber jika terjadi sesuatu,” kata Hassan.

Terkait risiko keamanan siber, Hasan berpendapat bahwa bagian terlemahnya adalah sumber daya manusia. “Kami berharap pengelola aset kripto proaktif memperkuat stabilitas siber. Sebaiknya mereka mendapat pelatihan keamanan siber untuk meningkatkan kesadaran,” ujarnya.

Dulu pernah terjadi serangan siber yang menimpa platform jual beli aset kripto Indodax. Peretasan yang dialami Indodax terjadi pada bulan lalu (11/9/2024). Berdasarkan akun media sosial X (sebelumnya Twitter), peringatan keamanan real-time dari @CyversAlerts di platform Cyvers mendeteksi adanya transaksi mencurigakan di platform Indodax. 

Selain itu, akun tersebut juga mengklaim ada alamat mencurigakan untuk menukarkan koin Indodax dengan bitcoin Ether.

Indodax juga menerima peretasan. Indodax segera berupaya untuk mempertahankan sistemnya.

Sementara itu, CEO Indodax Oscar Darmawan menjelaskan, setelah mengalami peretasan dari peretas Korea Utara pada 11 September 2024, pihaknya hanya membutuhkan waktu sekitar 80 jam untuk pulih.

“Kami telah menerapkan berbagai langkah mitigasi yang komprehensif untuk memastikan platform kami tidak hanya kembali normal, tetapi juga lebih aman dari sebelumnya. Kejadian ini tentunya semakin memperkuat keamanan Indodax,” jelas Oscar dalam keterangannya.

Di sisi lain, industri aset kripto Indonesia berkembang pesat. Pada Agustus 2024, total investor aset kripto dilaporkan sebanyak 20,9 juta investor, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya atau Juli 2024 sebanyak 20,59 juta investor.

Nilai transaksi aset kripto dilaporkan meningkat menjadi Rp 42,34 triliun pada Juli 2024 dan menjadi Rp 48 triliun pada Agustus 2024.

Secara kumulatif, volume transaksi aset kripto Januari 2024 hingga Agustus 2024 mencapai Rp344,09 triliun, meningkat 354% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Simak berita dan artikel lainnya di Google News dan WA Channel